Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin atau akrab disapa Cak Abid.
Menurut Cak Abid, Densus 88 Antiteror bekerja responsif, efektif, dan bahkan termasuk salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia dalam menangkal aksi terorisme di Indonesia. Mereka diyakini profesional menjalankan semua tugas.
Sehingga, penetapan RH sebagai tersangka teroris diyakini sudah berdasarkan prosedur hukum yang berlaku dan alat bukti kuat.
"Saya meyakini dan tidak meragukan profesionalitas Densus 88 Antiteror dalam menangani tindak pidana terorisme, yang tercantum dalam UU 5/2018," ujar Cak Abid kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (16/2).
Cak Abid menilai, kinerja Densus 88 yang terus membuahkan hasil baik hendaknya terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Karena, hal tersebut sudah membuat keadaan Indonesia menjadi damai dari gangguan paham-paham radikalime dan terorisme.
"Jangan berikan ruang sedikitpun untuk kelompok teroris di Indonesia. Mereka adalah musuh kita bersama, harus diberantas hingga ke akar-akarnya" tegas Cak Abid yang juga mahasiswa Pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Cak Abid juga meyakini, Densus 88 dan jajarannya memiliki kompetensi dan keahlian serta telah bekerja maksimal dalam menjaring dan mengungkap jaringan aksi teror dengan lompatan-lompatan keberhasilan.
"Saya berharap tidak berhenti sampai di sini dan terus bekerja
extraordinary dalam menangkal berbagai gangguan dan ancaman tindakan aksi terorisme di Indonesia," kata Cak Abid.
Dirinya malah merasa heran dan menyayangkan dengan adanya pihak yang seolah ingin melemahkan kinerja Densus 88 dengan menilai bahwa Densus 88 tidak profesional dan menjadikan aksi terorisme sebagai komoditas semata.
Keinginan sejumlah pihak tersebut, lanjut Cak Abid, tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Sebaiknya Densus 88 tetap fokus berkerja saja dan memberikan dedikasi tinggi untuk menjaga kedamaian dan keutuhan NKRI.
Untuk itu, Cak Abid mengajak seluruh generasi milenial untuk tidak mudah terpengaruh ajakan atau provokasi yang tidak berdasar dari kelompok radikalisme.
"Lebih baik sebarkan konten-konten kreatif yang melawan paham dan aksi terorisme, serta konten yang membumikan narasi dan nilai cinta tanah air, toleransi, kemanusiaan, pemahaman keagamaan yang moderat," pungkas Cak Abid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.