Mereka yang ditetapkan sebagai anggota KPU terpilih adalah Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy'ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik dan August Melaz.
Sementara untuk Bawaslu RI adalah Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Haryono dan Herwyn Jefler H. Malonda.
Nama-nama yang terpilih tersebut mirip dengan daftar nama calon yang beredar di masyarakat sejak 2 hari lalu. Sementara, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia sudah sempat membantah pesan berantai tersebut.
Baca:
Beredar Pesan Berantai Anggota KPU-Bawaslu RI sudah Disepakati, Begini Respons Komisi II DPRDosen Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin pun menyesalkan hasil
fit and proper test tersebut. Sebab, hasilnya bisa sama persis dengan pesan berantai yang sempat diperbincangkan publik.
Menurutnya, jika nama-nama dalam pesan berantai itu sesuai, maka ada indikasi bahwa
fit and proper test terkesan formalitas belaka.
"Jika pesan berantai tersebut benar. Rakyat akan merasa prihatin dan meradang. Karena rakyat akan menilai bahwa selama ini
fit and proper test hanya formalitas dan kepura-puraan," ujar Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (17/2).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai bahwa kebenaran isi pesan berantai itu juga semakin menunjukkan bahwa
fit and proper test calon anggota KPU-Bawaslu RI menjadi ajang cawe-cawe politik para elite.
"Itu lah politik. Apapun bisa terjadi. Lobi-lobi dan kompromi akan lebih menentukan dibandingkan dengan
fit and proper test," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: