Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pilpres Bisa Satu Putaran, Jika Airlangga Hartarto Dipasangkan dengan Ganjar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 18 Februari 2022, 17:37 WIB
Pilpres Bisa Satu Putaran, Jika Airlangga Hartarto Dipasangkan dengan Ganjar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/Net
rmol news logo Modal elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang tinggi berpotensi besar memenangkan Pilpres 2024, apalagi jika dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu analisis pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sukri, menanggapi survei terbaru Indonesia Network Election Survey (INES).

Menurutnya, survei INES yang menunjukkan tingkat keterpilihan Airlangga paling banyak, yaitu sebesar 10,7 persen jika pilpres digelar hari ini, memberikan gambaran positif bagi sang tokoh.

Sukri tidak memungkiri, keterpilihan Airlangga yang tinggi tersebut disebabkan kerja-kerja nyata yang dilakukannya, baik di pemerintahan maupun di partai politik.

"Wajar jika survei Indonesia Network Election Survey (INES) dan sejumlah lembaga survei mengunggulkan Menko Perekonomian ini menempati urutan pertama calon presiden pada Pilpres 2024," ujar Sukri dalam keterangannya, Jumat (18/2).

Akan tetapi, Sukri memandang tingkat keterpilihan capres akan lebih tinggi apabila sosok yang dipilih mendampinginya sebagai cawapres juga memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi.

Dia melihat dari survei INES, sosok yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi setelah Airlangga adalah Ganjar, yakni sebesar 9,7 persen.

"Pilpres bisa hanya satu putaran jika Airlangga disandingkan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Karena kedua tokoh popularitasnya lagi sama-sama naik daun, dan berpotensi menjadi pendulang suara," jelasnya.

Meski begitu, Sukri melihat dinamika politik ke depan masih akan cair, karena pilpres baru akan digelar dua tahun lagi. Sehingga, waktu konsolidasi partai politik masih cukup panjang.

"Dalam kurun waktu itu pihak lain atau rival-nya tentu juga akan berusaha memenangkan kontestasi," katanya.

Belum lagi, lanjut Sukri, sejauh ini nama Ganjar belum mendapat restu dari PDI Perjuangan untuk maju Pilpres 2024.

"Masih panjang perjalanan, namun dari peluang sangat terbuka karena kedua parpol adalah pemenang pemilu," demikian Sukri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA