Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pupuk Subsidi Langka, Petani Disarankan Inovasi Produksi Pupuk Organik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 19 Februari 2022, 20:13 WIB
Pupuk Subsidi Langka, Petani Disarankan Inovasi Produksi Pupuk Organik
Ilustasi
rmol news logo Kalangan petani diminta untuk berinovasi dalam memproduksi pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selain mengurangi ketergantungan, penggunaan pupuk organik secara mandiri akan hasilkan kualitas pertanian yang bagus.

“Hasil pertanian non pestisida itu kualitasnya lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik itu makin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” ujar Syahrul dalam keterangannya, Sabtu (19/2),

Kata dia, para petani akan diberikan pelatihan oleh para penyuluh pertanian untuk memproduksi pupuk organik secara baik dan benar

“Tinggal diajarkan bagaimana mengumpul kompos. Itu memang butuh keahlian dan itu peran penyuluh untuk mengajarkan,” katanya.
 
Pernyataan Syahrul diamini Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi. Dia mengimbau masyarakat yang bergerak di sektor pertanian bisa memproduksi pupuk organik untuk menjawab kelangkaan pupuk bersubsidi yang belakangan terjadi.

Di Sumatera Barat, kata Mahyeldi, petani sudah disiapkan pusat pengolahan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan.
 
"Mengoptimalkan aktivitas produksi pupuk organik melalui pengembangan dan pemanfaatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang ada di Sumatera Barat," kata Mahyeldi.

Cara sederhana lainnya untuk membuat pupuk organik, kata Mahyeldi, masyarakat tidak perlu membakar jerami. Tetapi, memanfaatkannya sebagai bahan pembuatan kompos serta mengembalikannya ke lahan.

"Memanfaatkan limbah pertanian (pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan dan tanaman lainnya) sebagai bahan baku pengomposan atau produksi pupuk organik (kompos)," terangnya..

Selain itu, lanjutnya, masyarakat bisa memanfaatkan limbah peternakan sebagai pupuk organik dalam bentuk padat maupun cair. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA