Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanggapi Soal Wayang Haram, DPP Permana Ajak Milenial Aktif Lestarikan Budaya Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 20 Februari 2022, 14:31 WIB
Tanggapi Soal Wayang Haram, DPP Permana Ajak Milenial Aktif Lestarikan Budaya Indonesia
Ketum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin/RMOL
rmol news logo Generasi milenial diajak dan diharapkan terlibat aktif dalam melestarikan serta membumikan budaya Indonesia
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ajakan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin yang akrab disapa Cak Abid.

Cak Abid mengatakan, melestarikan budaya bukan hanya tugas tokoh budayawan, tetapi tugas seluruh elemen bangsa dan negara termasuk generasi milenial.

Pernyataan Cak Abid itu menanggapi viralnya isi ceramah salah satu ulama yang menyebut wayang haram menurut ajaran agama Islam.

"Islam dan budaya tidak bisa dihadap-hadapkan satu sama lain apalagi membuat narasi yang kontra produktif, hendaknya dihela dan dirajut dalam satu tarikan nafas. Karena tidak mungkin penyebaran Islam sampai di bumi nusantara tanpa adanya nilai-nilai budaya," ujar Cak Abid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/2).

Cak Abid yang juga mahasiswa pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini menjelaskan, wayang merupakan alat yang digunakan untuk berdakwah, sehingga Islam dapat diterima oleh semua golongan dan tanpa ada kekerasan sedikitpun.

"Wayang merupakan salah satu kearifan lokal budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan untuk meneguhkan nilai keberagaman, toleransi dan kebangsaan," jelas Cak Abid yang juga aktivis muda Muhammadiyah.

Sehingga, Cak Abid meminta agar generasi milenial tidak hanya berpangku tangan dan apatis terhadap sisi kearifan lokal budaya Indonesia, karena hal tersebut adalah tugas bersama sebagai anak bangsa untuk bisa ikut serta menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

Selain itu, Cak Abid juga menilai, partisipasi yang bisa dilakukan oleh generasi milenial adalah mencintai kearifan lokal Indonesia dengan turut menjadikan Indonesia adalah kekuatan, dimana perbedaan kita menjadi sebuah kekayaan budaya yang luar biasa.

"Apabila melihat fakta masifnya penyebaran paham intoleransi melalui teknologi informasi, saya percaya generasi milenial yang familiar serta identik dengan kecakapan teknologi digital akan bisa turut serta dan memberi andil yang besar kepada bangsa dan negara dalam membendung serta melawan propaganda paham menyesatkan," pungkas Cak Abid.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA