Pasalnya, kata anggota DPR RI asal Sumatra Barat Andre Rosiade, keberadaan KJA di Danau Singkarak lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan.
“Selain merusak pemandangan, juga merusak mata pencarian nelayan di sekitar Danau Singkarak. Kalau tidak cepat dihentikan, dikhawatirkan Danau Singkarak akan serupa dengan Danau Maninjau,†ujar Andre dalam keterangannya, Senin (21/2).
Andre mengatakan, sejumlah nagari memang sudah menerbitkan peraturan nagarai atau Perna. Hanya saja, kalau sekadar perna tentu tidak akan maksimal.
“Sekarang kan kita melihat masalah berat di Danau Maninjau akibat KJA ini. Jadi, sudah waktunya operasional KJA di Danau Singkarak juga dihentikan, untuk menyelamatkan lingkungan," katanya.
Selain soal nilai ekonomi nelayan dan lingkungan, lanjut legislator Partai Gerindra ini, penghentian KJA di Danau Singkarak juga untuk menyelamatkan ekosistem ikan endemik danau itu.
"Apalagi ada ikan endemik atau hanya ada di Danau Singkarak, yaitu bilih (mystacoleucus padangensis) yang hampir punah karena aktivitas keramba,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: