Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Unggah Karikatur Cukong, Rizal Ramli: Ini Hasil Demokrasi Kriminal Didukung PT 20 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 22 Februari 2022, 12:25 WIB
Unggah Karikatur Cukong, Rizal Ramli: Ini Hasil Demokrasi Kriminal Didukung PT 20 Persen
Unggahan Ekonom Rizal Ramli di akun Twitter pribadinya/Repro
rmol news logo Kesejahteraan rakyat tidak akan terwujud jika demokrasi yang dijalankan di Indonesia adalah demokrasi kriminal.

Hal tersebut ditegaskan begawan ekonomi Rizal Ramli dikutip dari akun Twitternya, Selasa (22/2). Dalam unggahannya, RR, sapaan Rizal Ramli turut melampirkan sebuah karikatur yang menggambarkan ketidakadilan.

Dalam karikatur tersebut, terlihat ada sebuah pohon dan tiga orang dengan peran berbeda-beda.

Salah seorang bertuliskan "Rakyat" digambarkan sedang menyiram pohon sembari membungkuk. Salah seorang lain bertulis "pemerintah" berdiri di atas punggung penyiram tanaman dan memetik buah pohon tersebut.

Buah lalu diberikan seorang lainnya yang berdiri santai dengan salah satu tangannya memegang uang kertas. Orang tersebut bertuliskan "Cukong".

Bagi Rizal Ramli, karikatur tersebut seperti menggambarkan kondisi bangsa yang berlandaskan demokrasi kriminal. Salah satu penyebabnya adalah ketidakbebasan rakyat dalam memilih pemimpin karena terganjal persyaratan presidential threshold.

"Ini hasil dari demokrasi kriminal didukung oleh threshold 20% persen," kata Rizal Ramli dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/2).

Oleh karenanya, ia mengajak kepada publik untuk memerangi demokrasi kriminal dengan menghilangkan rintangan kebebasan dalam memilih pemimpin, yakni presidential threshold 20 persen.

"Mari kita ubah menjadi demokrasi yang bersih dan amanah sehingga demokrasi bekerja untuk kemakmuran rakyat," tandasnya.

Soal ambang batas pencalonan presiden juga sudah disorot Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua KPK RI, Firli Bahuri mengatakan, akan banyak manfaat jika threshold nol persen dijalankan.

Pertama, tidak adanya ambang batas pendalonan akan membuat hasil pemilu lebih berkualitas. Selain itu juga akan memangkas ongkos politik yang selama ini terlalu tinggi dan berpotensi menjadi pemicu praktik korupsi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA