Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GMKI Minta Jokowi Pilih Kepala Otorita IKN Bervisi Indonesia Sentris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 23 Februari 2022, 17:42 WIB
GMKI Minta Jokowi Pilih Kepala Otorita IKN Bervisi Indonesia Sentris
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo telah menandatangani UU Ibu Kota Negara (IKN) pada tanggal 15 Februari 2022. Dengan demikian, UU ini telah resmi diundangkan dan menjadi UU 3/2022 tentang IKN dan menandai pembangunan IKN di Kaltim akan segera dimulai.

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom menyampaikan pembangunan dan pengelolaan IKN harus mencerminkan visi kota berkelanjutan, penggerak ekonomi di masa datang, dan menjadi simbol identitas nasional.

"Pembangunan ibu kota harus mengusung konsep smart city, artinya kehidupan manusia selaras dengan alam, menumbuhkan ekonomi dengan melahirkan inovasi dan teknologi serta mencerminkan nilai pancasila sebagai dasar negara,” kata Jeffri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/2).

Jefri menyampaikan, pembangunan IKN harus dipimpin oleh sosok yang memiliki kepemimpinan kuat, latar belakang urban planner dan visi Indonesia sentris.

"Kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menunjuk kepala badan otorita IKN. Kita dukung penuh ibu kota negara baru,” imbuhnya.

Jefri Gultom memaparkan ada tiga point penting dalam menjalankan pembangunan IKN yang baru.

Pertama, pembangunan fisik ibu kota dijalankan dengan tiga prinsip yakni efesien, vertikal dan aksebilitas.

Jefri Gultom menjelaskan, Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah tingkat aktivitas gempa yang sangat rendah serta memiliki daya dukung tanah yang baik untuk bangunan gedung bertingkat tinggi.

"Gedung perkantoran dan pusat bisnis ibu kota harus vertikal, gedung bertingkat tinggi sampai ratusan lantai dan mengusung smart building sehingga pemanfaatan lahan untuk area hijau lebih banyak,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan dan pusat ekonomi harus terintegrasi dan memanfaatkan teknologi modern agar masyarakat hidup produktif.

Sebagai contoh di Singapura, stasiun MRT langsung terintegrasi didalam gedung, pusat bisnis dan bandara.

Kedua, diperlukan pembangunan institusi pendidikan yang banyak untuk menunjang pembangunan yang keberlanjutan. Dengan hadir kampus modern, lahirnya sarjana yang kreatif dan inovatif dapat mempercepat pemerataan pembangunan, kesejahteraan dan kemakmuran di ibu kota negara.

Lebih lanjut, Jefri menyampaikan membangun pusat rekreasi yang dekat alam seperti wisata laut, sungai dan ecoforest. Pentingnya keselarasan manusia dengan alam dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

Ketiga, pembangunan ibu kota baru harus mencerminkan nilai nilai pancasila dan UUD 1945 dengan melibatkan peran masyarakat dalam sektor sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Selain itu, Jefri mengatakan perlu didorong aktivitas ekonomi dengan prinsip gotong rotong melalui pengusaaan lahan oleh masyarakat serta memberikan kesempatan kepada investor lokal untuk membangun industri baik dalam bidang pertanian, jasa dan industri manufaktur.

Dengan demikian, pembangunan ibu kota akan menjadi penggerak ekonomi untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA