Harlah NU di Palembang, Nusron Wahid: Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya

Harlah ini mengusung tema besar "Merawat Jagat, Membangun Peradaban” dalam menyongsong satu abad NU pada rangkaian harlah yang berlangsung selama tiga hari, mulai 3 sampai 5 Maret mengambil sub tema “Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya”.

“Dalam rangkaian acaranya, selain pidato sambutan dari Rais Aam dan Ketua Umum serta sambutan Presiden yang diwakilkan oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto, sambutan selamat datang dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, ada juga halaqah lingkungan hidup," Wakil Ketua Umum PBNU, Nusron Wahid, Senin (28/2).

Nusron menjelaskan, halaqah lingkungan hidup berkenaan dengan perubahan iklim dan kehutanan sosial, serta mengakselerasikan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

"Ini menjadi salah satu concern PBNU yakni melakukan pendampingan petani sawit,” sambung Nusron Wahid.

Dalam halaqah tersebut, kata Nusron, akan dirumuskan program serta instrument yang efektif sehingga bisa menjadi model untuk upaya penngkatan kesejahteraan petani kelapa sawit secara umum.

Sebagai bentuk keseriusan dari PBNU dalam upaya pendampingan terhadap petani sawit, akan dihadirkan secara langsung menteri-menteri terkait seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Dan nanti kita akan melakukan penanaman perdana PSR yang dilakukan ecara simbolik di Desa Kencana, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim oleh Ketua Umum PBNU, Pak Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Pengarah BPD-PKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), dan Pak Menteri Pertanian,” terang Nusron.

Dalam rangkaian harlah juga akan dilakukan penyerahan hibah atau wakaf serta peletakan batu pertama pembangunan Perguruan Tinggi NU Sumatera Selatan.

Hal tersebut sebagai bagian upaya PBNU dalam dunia pendidikan agar ke depan melahirkan generasi yang unggul sehingga cakap dalam mengikuti perkembangan di era globalisasi yang serba cepat.

“Prinsipnya, program-program nyata yang bisa dirasakan secara langsung akan terus menjadi upaya PBNU, dengan pendampingan, advokasi dan edukasi rakyat untuk bisa mendapatkan akses pengembangan,” tutup Nusron.