Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peringati Harlah di Palembang, PBNU Gelar Halaqah Perubahan Iklim, Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 01 Maret 2022, 15:59 WIB
Peringati Harlah di Palembang, PBNU Gelar Halaqah Perubahan Iklim, Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial
Ilustrasi logo Nahdlatul Ulama (NU)/Net
rmol news logo Rangkaian peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 (kalender Hijriah) masih terus berlanjut. Untuk Wilayah Indonesia Barat akan diselenggarakan di Palembang pada 3-5 Maret 2021.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan, dalam acara itu bakal diisi dengan rangkaian halaqah. Rencana PBNU, beberapa halaqah yang dilakukan temanya tentang perubahan iklim, dekarbonisasi hingga tentang reforma agraria.

Dikatakan perempuan yang karib disapa Alissa Wahid ini, pesertanya adalah perwakilan dari PWNU dan PCNU se-Pulau Sumatera, perwakilan UMKM, dan perwakilan petani sawit.

Putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjelaskan, halaqah perubahan ikilim akan menjadi forum kajian dalam upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak besar dari perubahan iklim.

Alasan PBNU mengangkat isu ini karena jika tidak ada upaya mitigasi yang memadai, dampak perubahan iklim akan semakin sulit diatasi. PBNU, kata Alissa merasa isu perubahan iklim sangat penting.

"Halaqah sebagai mini riset dalam menghadapi perubahan iklim sekaligus percontohan bagaimana optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perbaikan pengelolaan lahan sawit dalam rangka untuk pengendalian perubahan iklim,” kata Alissa Wahid, Selasa (01/03/2022).

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian ini mencontohkan bagaimana Kota Pagar Alam di Sumatera Selatan sebagai pelopor pemanfaatan EBT dalam kehidupan masyarakat. Menurut Alissa apa yang dilakukan di Kota Pagar Alam bisa diterapkan dalam hal perkebunan sawit.

Dijelaskan Alissa, di satu sisi perkebunan sawit memang mengalami dampak akibat perubahan iklim. Tetapi, di sisi lain perbaikan pengelolaan perkebunan sawit juga berperan positif dalam upaya penurunan emisi nasional.

“Maka dari itu, PBNU ingin melakukan langkah konkret dengan menjadikan momentum Harlah sebagai pijakan awal untuk melakukan pendampingan-pendampingan dan edukasi kepada rakyat serta mendekatkan dari sisi akses kepada pengambil kebijakan,” terangnya.

Selain halaqah tentang perubahan iklim, dalam rangkaian Harlah NU ke-99 di Palembang juga akan digelar halaqah tentang mekanisme pengusulan peremajaan kelapa sawit rakyat.

Bukan hanya itu, PBNU akan menggelar halaqah tentang reforma agrarian dan perhutanan sosial, serta halaqah tentang pengembangan ekosistem perkebunan sawit rakyat berkelanjutan.

Dari rangkaian harlah tersebut, yang bakal hadir sebagai pembicara diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, dan Dirut PTPN III M Abdul Gani.

Adapun dalam rangkaian puncak harlah NU wilayah Indonesia Bagian Barat yang berlangsung Jumat (4/3) akan diawali dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW, sambutan selamat datang dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Selain itu dalam acar itu akan diisi sambutan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Khutbah Maulidiyah oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan pengarahan Presiden yang akan disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA