Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dampak Ekonomi Invasi Rusia dan Chechnya

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/dr-ir-sugiyono-msi-5'>DR. IR. SUGIYONO, MSI</a>
OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI
  • Rabu, 02 Maret 2022, 07:27 WIB
Dampak Ekonomi Invasi Rusia dan Chechnya
Ilustrasi tentara/Net
NILAI devisa Rusia sebelum pemberlakuan sanksi keuangan, perjalanan internasional, dan penghentian akses ekspor impor adalah sebesar 630.627 miliar dolar AS per Desember 2021.

Sementara itu posisi cadangan devisa sebagian kecil dari 30 anggota NATO terakumulasi sekitar 1.369.509 miliar dolar AS dan Jepang yang anti invasi sebesar 1.405.750 miliar dolar AS, kemudian China yang abstain sebesar 3.398.927 miliar dolar AS.

Artinya, tindakan NATO tidak menyerbu secara langsung ke Rusia dan Chechnya bukanlah masalah ketersediaan dana perang, melainkan sepenuhnya atas perhitungan taktis strategis militer terhadap Rusia, dan karena persiapan mobilitas dari pasukan NATO beserta logistik perang.

Singkat kata, invasi Rusia dan Chechnya ke Ukraina di atas kertas sesungguhnya tidak akan berlarut-larut.

Kemudian ancaman Vladimir Putin untuk menggunakan serangan rudal nuklir ke NATO lebih merupakan manuver tekanan daya tawar, sekalipun total jumlah hulu ledak nuklir dari NATO tentu jauh lebih banyak dibandingkan Rusia.

Sampai hari ini sejak invasi Kamis 26 Februari 2022, kemudian Ukraina bersedia melakukan pembicaraan perundingan damai gencatan senjata dengan Rusia. Namun posisi delegasi Rusia menggunakan hak veto dalam persidangan Dewan Keamanan PBB terkesan berfungsi untuk mengulur-ulur waktu, agar peta kekuatan perang pasukan invasi Rusia dan Chechnya termobilisasi terposisikan lebih kuat di Ukraina.

Kesediaan Rusia berunding itu merupakan sinyal bahwa Vladimir Putin mulai menyadari atas risiko dari embargo di darat, laut, dan udara terhadap perdagangan internasional barang dan jasa, keuangan dan perbankan, perjalanan sipil, gerak oligarkhi Rusia terhambat, dan potensi pemutusan hubungan diplomatik dari banyak negara di dunia, maupun resistensi demonstrasi di dalam negeri Rusia yang menolak kegiatan invasi, serta sampai hari ini negara- negara yang merdeka pasca pembubaran Pakta Warsawa dan USSR tidak kunjung mengirim pasukan ke Ukraina, selain sebatas dikerjakan Chechnya.

Akibatnya, visi Vladimir Putin yang hendak membangkitkan USSR dan Pakta Warsawa dewasa ini akan gagal total.

Potensi dampak ekonomi secara langsung ke Indonesia adalah sebagai berikut. Utang luar negeri Indonesia dari Rusia tidak teridentifikasi. Juga investasi langsung, aliran modal saham dan aliran modal lainnya juga tidak ada per kuartal III tahun 2021.

Tidak ada nilai impor dan ekspor migas dari Rusia dan Ukraina per Oktober 2021 dan Januari 2020, namun teridentifikasi impor non migas dari Rusia sebesar 111.010 ribu dolar AS dan ekspor non migas ke Rusia sebesar 144.854 ribu dolar AS. Dampak tidak langsung misalnya harga minyak mentah naik 9,59 persen, emas naik 2,57 persen per April 2022. rmol news logo article

Penulis adalah peneliti Indef, yang juga pengajar di Universitas Mercu Buana

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA