Demikian pandangan Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual Paramadina Democracy Forum bertajuk "Wacana Penundaan Pemilu: Membaca Motif Ekonomi-Politik dan Dampaknya pada Demokrasi di Indonesia", pada Rabu (2/3).
"Ormas ini punya
impact politik yang besar. Harus
clear sikapnya, jangan mengambang," ujar Khoirul Umam.
Sebagai contoh, Khoirul Umam menyinggung pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, yang menyebut gagasan penundaan Pemilu masuk akal.
"Kemarin ada pernyataan Ketua Umum PBNU, padahal semua orang berharap
islamic base civil society bisa menggunakan kekuatannya secara maksimum (melawan wacana penundaan Pemilu)," tuturnya.
Lebih lanjut, Khoirul Umam menyampaikan harapannya kepada dua ormas besar islam di Indonesia, yakni PBNU dan PP Muhammadiyah untuk bersuara lantang menyatakan sikap yang jelas mengenai isu penundaan pemilu.
"NU harus
clear positioning-nya, Muhammadiyah juga. Di bawah kepemimpin Gus Yahya kita harap kepemipinan PBNU bisa
clear, karena ber-
impact pada pembangunan nasional yang lebih kompitable dan menjadi penyeimbang," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: