Hal itu terlihat dari sikap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menyebut wacana penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, sebagai hal yang masuk di akal.
Bagi pengamat politik M. Qodari, sikap Gus Yahya itu tidaklah aneh. Menurutnya, NU dan PKB pada dasarnya memang saling terikat satu sama lain.
"Jadi PBNU dan PKB itu pada masa kapanpun ada persamaannya ada perbedaannya, memang di awal masa jabatan Gus Yahya ini, kelihatannya ada banyak beda dibanding samanya,†kata Qodari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/3).
Qodari menerangkan, sikap Gus Yahya yang mensinyalkan setuju dengan usulan Cak Imin lantaran mayoritas nahdliyyin suka dengan kinerja Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini.
Sehingga, lanjutnya, Gus Yahya menilai masuk akal jika harus menunda pemilu dengan alasan yang cukup klasik.
"Kenapa sama? Saya pernah punya data bagaimana masyarakat NU atau nadhliyyin mayoritas sangat puas dengan kinerjanya Pak Jokowi, ya mungkin itu jadi pertimbangan,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: