Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belum Saatnya Mahasiswa Dukung Capres, Lebih Baik Dorong PT 0 Persen dan Suarakan Derita Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 03 Maret 2022, 10:59 WIB
Belum Saatnya Mahasiswa Dukung Capres, Lebih Baik Dorong PT 0 Persen dan Suarakan Derita Rakyat
Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi/RMOL
rmol news logo Mahasiswa saat ini tidak boleh bermain di ranah Pilpres. Mahasiswa justru harus menjadi gerakan moral dengan mendukung Presidential Threshold (PT) nol persen.

Begitu yang disampaikan oleh Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi, menanggapi adanya mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Mahasiswa Banten Bergerak yang mendukung Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhammad Iskandar alias Cak Imin, sebagai capres di Pilpres 2024.

"Mahasiswa itu sampai saatnya nanti, tidak boleh main di ranah pilpres. Kewajiban mahasiswa itu adalah menjadi gerakan moral," ujar Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/3).

Lanjut Adhie, mahasiswa saat ini lebih baik mendukung gerakan yang mendorong Presidential Threshold nol persen. Karena jika ini gol, siapapun ketua partai bisa mencalonkan diri jadi presiden.

"Tanpa Presidential Threshold (nol persen), apa yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa di Banten itu akan sia-sia, mubazir, karena PKB tidak mencapai forum untuk Threshold," jelas Adhie.

Adhie yang juga merupakan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini menyarankan agar energi para mahasiswa dipakai untuk menekan Mahkamah Konstitusi (MK) agar mengabulkan permohonan masyarakat agar PT menjadi nol persen.

"Setelah itu baru mendukung siapa yang layak jadi capres," terang Adhie.

Apalagi, kata Adhie, mahasiswa saat ini juga seharusnya bergerak menyuarakan apa yang diderita oleh rakyat.

"Itu terlalu elitis, itu mah permainan elite politik. Akan lebih baik kalau mahasiswa bergerak mendukung Presidential Threshold dan menyuarakan apa yang diderita oleh masyarakat. Seperti harga-harga yang semakin tak terjangkau, kedelai enggak ada, minyak enggak ada, gas mahal, sementara pemerintah asyik dengan ingin melanggengkan kekuasaan. Jadi kita enggak kritik dia, pokoknya belum saatnya lah," pungkas Adhie. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA