Secara terang-terangan, Ernest mengaku telah menjadi pendukung Presiden Joko Widodo selama dua periode sejak Pemilihan Presiden pada 2014 silam.
Namun demikian, ia menolak untuk mendukung agar Jokowi melanggengkan jabatan menjadi tiga periode.
"Saya dukung Jokowi di 2014. Saya dukung lagi di 2019. Tapi untuk periode 3, maaf enggak dulu," kata Ernest dikutip dari akun Twitter pribadinya, Kamis (3/3).
Ia lantas menyinggung amanat konstitusi yang di dalamnya memuat aturan masa jabatan presiden maksimal dua kali lima tahun. Konstitusi tersebut, pada dasarnya memiliki ruang untuk diubah.
"Betul, konstitusi bukan kitab suci. Tapi menurut saya, mengubahnya demi mangakomodir satu figur, bukan sebuah preseden yang baik untuk masa depan," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.