Haedar berharap hasil Tanwir seperti Khittah dan yang lainnya dilaksanakan dengan penuh integritas dan membawa kemajuan dan pencerahan bagi kehidupan persyarikatan, umat, bangsa dan kemanusiaan semesta.
“Kami tentu selalu membersamai dan juga sebagai orang tua mengayomi dan pada hal-hal tertentu memberikan masukan untuk kemajuan Pemuda Muhammadiyah,†tutur Haedar.
Saat pidato, Haedar menyinggung soal tema “Gerakan Pemuda Negarawanâ€. Ia memberi pesan, agar tema itu menjadi perhatian Pemuda Muhammadiyah untuk dijadikan sebagai etika publik yang terinternalisasi dalam diri seluruh kader.
Ia menjelaskan bahwa pemuda negarawanharus menjadi kata sejalan tindakan dan bukan retorika belaka.
Menurut Gurubesar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini kenegarawanan harus menjadi agenda kader.
Detail gerakannya, kata Haedar, kader harus memiliki peran kebangsaan dengan mampu mewarnai setiap kebijakan, hukum, dan keberpihakan yang adil pada seluruh golongan.
Dalam pandangan Haedar, gerakan pemuda negarawan sangatlah mulia dan luhur. Meski demikian, ia mengingatkan, kader Pemuda Muhammadiyah agar memahami tantangannya tidak sederhana.
Diingatkan Haedar, kader Pemuda negarawan harus memiliki komitmen jiwa, alam pikiran, dan tindakan dari seluruh kader dari tingkat Pusat sampai Ranting dan dalam kelompok-kelompok jamaah.
Dengan demikian nilai-nilai Islam dalam perspektif Islam Berkemajuan memiliki orientasi kenegaraan dalam kehidupan keumatan dan kebangsaan.
“Isu ini tidak boleh menjadi (sekadar) tema Tanwir, tapi menjadi alam pikiran yang terinternalisasi dalam seluruh jiwa, pikiran, dan tindakan para Pimpinan sekaligus melembaga dalam gerakan Pemuda Muhammadiyah sehingga menjadi identitas kolektif,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: