Menurut Fahira Idris, politisi senior PDI Perjuangan itu layak mendapat gelar tersebut lantaran sepanjang hayatnya dibaktikan untuk perjuangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa, terutama pada masa Orde Baru ini.
Sabam Sirait, bagi Fahira adalah tokoh yang garis perjuangannya melampaui nasionalisme, yaitu kemanusiaan.
“Saya secara pribadi mendukung penuh pengusulan Pak Sabam sebagai pahlawan nasional. Berbagai warisan beliau tentang kecintaannya kepada bangsa dan kemanusiaan, perjuangannya menegakkan demokrasi serta integritasnya sebagai seorang politisi harus menjadi inspirasi anak bangsa terutama generasi muda,†tegasnya kepada wartawan, Selasa (8/3).
Fahira lantas menyarankan kepada elemen masyarakat yang mengusulkan ide ini untuk melakukan berbagai proses pengusulan gelar pahlawan seperti yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial.
Mulai dari pengusulan dari daerah oleh masyarakat di tingkat kabupaten/kota melalui Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) dan mendapat rekomendasi dari gubernur dalam hal ini Gubernur Sumatera Utara.
Setelah mendapat rekomendasi gubernur, usulan itu kemudian diajukan ke tingkat pusat melalui Kementerian Sosial dengan menggelar seminar yang dihadiri para sejarawan, para praktisi, serta akademisi dari wilayah calon pahlawan berasal.
“Saya yakin, semua rakyat Sumatera Utara yang diwakili Gubernur memberikan dukungan penuh terhadap pengajuan Pak Sabam sebagai pahlawan nasional. Beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa asal Sumatera Utara dan jadi sudah menjadi kebanggaan masyarakat,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.