Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, pada dasarnya elite politik di Indonesia cenderung lebih dewasa dibandingkan negara lain.
"Elite kita pada dasarnya relatif dewasa. (contohnya) Fenomena setelah Pemilu 2020 di Amerika, Donald Trump bisa secara masif dan sistematik masih (ngotot menang) Pemilu bahkan di Capital Hills. Itu tidak terjadi di Indonesia,†ucap Burhanuddin dalam diskusi daring bertema 'Elite, Massa, dan Erosi Demokrasi di Indonesia; Kualitas Demokrasi di Era Jokowi', Rabu (9/3).
Dia menceritakan, KPU Amerika pada Pemilu 2020 sudah mengumumkan kemenangan Joe Biden. Namun kemenangan itu masih ditentang secara anarkis memasuki Capital Hills.
Hal ini, dalam pandangannya, justru mempertontonkan citra buruk berdemokrasi yang tidak menerima kekalahan.
“Elite politik kita imannya secara normatif terhadap demokrasi itu jauh lebih baik dibanding elite politik di negara lain, yang berpikir cara lain di luar demokrasi,†imbuhnya.
Elite politik di Indonesia, kata Burhanuddin, memiliki kontribusi yang sangat besar dalam penurunan maupun kenaikan tingkat demokrasi di Indonesia.
“Tetapi minimal mereka tidak bergerak lebih jauh, dan yang paling penting ada teorinya dalam
social movement itu demokrasi bisa jalan ketika kalangan
civil society itu bisa mengambil aliansi dengan elite,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: