Kritikan tersebut disampaikan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) melihat kebiasaan para pimpinan DPR RI dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat di parlemen.
“Dalam menanggapi berbagai permasalahan rakyat, pimpinan DPR merasa lebih asyik menyampaikannya kepada media massa ketimbang membawanya ke dalam rapat-rapat DPR,†ujar Ketua Bidang Pengawasan Formappi, Y. Taryono dalam diskusi daring bertema "DPR mendadak arogan? Evaluasi Kinerja DPR MS III TS 2021-2022", Jumat (11/3).
Mencermati kebiasaan ini, Formappi pun menganggap kinerja para wakil rakyat tak ubahnya hanya mencari pencitraan.
“Sejatinya mereka itu lebih melakukan pencitraan daripada pembelaan terhadap kepentingan rakyat,†kritiknya.
Selain itu, sikap anggota dewan yang melakukan pengusiran terhadap mitra kerjanya akhir-akhir ini justru menggambarkan sosok DPR yang arogan, ketimbang tegas dan elegan.
“Kehadiran anggota DPR dalam rapat paripurna di masa sidang III juga kian anjlok dibandingkan dengan masa sidang I dan masa sidang II,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: