Begitu kata pakar komunikasi, Emrus Sihombing menanggapi adanya laporan dari Indonesia Memanggil (IM57+) Institute, wadah kelompok mantan pegawai KPK yang tidak lulus saat menjalani Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), ke Dewas KPK.
Emrus menilai, tidak ada yang salah dari pesan SMS blast yang berbunyi "Manusia sempurna, bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan. Ketua KPK RIâ€.
SMS itu bahkan mendidik dan memiliki makna filosofis yang mendalam.
"(Pesan) itu benar, baik dan mendidik, filosofis, aksioma serta mengandung makna etika mendalam," ujar Emrus kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).
Atas alasan itu, pengajar Universitas Pelita Harapan tersebut menilai apa yang dilakukan oleh IM57+ tidak tepat.
"Karena itu, salah alamat dilaporkan ke Dewas KPK," pungkas Emrus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: