Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Data Drone Emprit: 77 Persen dari 56 Tokoh Tolak Penundaan Pemilu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 13 Maret 2022, 19:52 WIB
Data Drone Emprit: 77 Persen dari 56 Tokoh Tolak Penundaan Pemilu
Daftar tokoh menolak perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi/Repro
rmol news logo Mayoritas tokoh di Indonesia menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo maupun penundaan Pemilu 2024. Hal itu merupakan data yang didapatkan oleh lembaga Drone Emprit.

Penelitian ini dilakukan sejak 1 Maret hingga 9 Maret 2022 yang berjudul "Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Dalam Pemberitaan dan Percakapan" yang dilihat Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).

Dalam hasil penelitian ini, sebanyak 56 tokoh yang membicarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

Dari 56 tokoh tersebut, sebanyak 77 persen di antaranya menyuarakan penolakan. Namun, ada juga tokoh yang menolak perpanjangan, tetapi mengusulkan masa jabatan Presiden tiga periode.

Tokoh yang pro terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi di antaranya, Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin; Ketum PAN, Zulkifli Hasan; hingga Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

Sedangkan tokoh yang kontra perpanjangan di antaranya, yaitu Ekonomi senior, Rizal Ramli; Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Muti; Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketua DPD RI, Aa LaNyalla Mattalitti; Menkopolhukam, Mahfud MD.

Selanjutnya, Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra; Waka Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Presiden Partai Buruh, Said Iqbal; Akademisi, Hendri Satrio; politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko; dan 32 tokoh lainnya.

Sedangkan tokoh yang mengusulkan tiga periode, yaitu Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti; Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari; dan Sekjen Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono.

Sementara itu, posisi warganet dalam penelitian ini, dominan menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Selain menyampaikan argumentasi pribadi, warganet juga mengamplifikasi argumentasi para tokoh yang menolak penundaan hingga 2027.

Selain itu, Drone Emprit juga menyebutkan bahwa, wacana perpanjangan masa jabatan presiden ditanggapi oleh mayoritas akun terindikasi organik. Hal tersebut terlihat dari tingginya skor akun-akun yang terindikasi organik sebanyak 77,68 persen.

Di sisi lain, akun-akun terindikasi bot yang diperbincangkan isu tersebut relatif kecil, sejumlah 10,34 persen. Sementara, dari total akun yang perbincangkan isu ini sebanyak 4,475 akun atau 58,96 persen adalah akun-akun yang sudah teridentifikasi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA