Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kritik IM57 Institute Soal SMS Blast, Emrus Sihombing: Memposisikan Selalu Oposisi, Walaupun Itu Baik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Minggu, 13 Maret 2022, 23:29 WIB
Kritik IM57 Institute Soal SMS Blast, Emrus Sihombing: Memposisikan Selalu Oposisi, Walaupun Itu Baik
Pakar komunikasi UPH Emrus Sihombing/Net
rmol news logo Pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyayangkan rencana pelaporan mantan pegawai KPK yang tergabung dalam IM57 Institute ingin melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas terkait SMS blast.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurut Emrus, sikap dan langkah IM57 sudah tidak adil sejak dalam pikiran, sebab mereka memposisikan dirinya sebagai oposisi KPK dibawah komando Firli, kendati program atau hal baik dilakukan oleh Firli.

“Kenapa ada orang tertentu rencana melaporkan ke Dewas KPK, karena mereka memposisikan diri selalu berada pada posisi oposisi, sepakat untuk tidak sepakat, sekalipun itu baik. Kan begitu,” kata Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (13/3).

Emrus kemudian menguraikan bahwa kalimat di dalam SMS blast tersebut mengandung makna tidak hanya filosofi melainkan juga terdapat etika dan pendidikan antikorupsi.

“Artinya, ada gak manusia yang tidak pernah berbuat salah? maka manusia sempurna adalah manusia yang belajar dari kekurangan atau kesalahan. Kalau kita melihat dari sudut itu berarti manusia sempurna ialah yang selalu berusaha lebih baik. Maka kalau dikatakan itu diduga melanggar etika, salah besar,” tandas Emrus.

Tekait hal ini, Emrus mengatakan ia siap berdiskusi terhadap orang yang mengatakan dan menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh KPK melalui SMS blast tersebut tidak baik.

“Siapa mengatakan kalimat sms blast itu tidak baik, saya siap berdiskusi dengan orang itu,” tandas Emrus.

Oleh karenanya, Emrus mengatakan, jika IM57 institute yang berencana melaporkan Firli ke Dewas KPK perihal SMS blast itu mengurungkan niatnya maka bakal mendapat apresiasi oleh publik. Namun sebaliknya, jika SMS tersebut merka terus permasalahkan maka publik menilai mereka tidak produktif.

“Coba cek kalimatnya tidak ada yang buruk disitu sangat bagus sangat filosofis, aksioma tak terbantahkan dan mengandung nilai-nilai etika mendalam dan mengandung unsur pendidikan,” demikian Emrus.rmol news logo article




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA