Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Amien Rais: Akar Masalah Sesungguhnya Berasal dari "Lurah" Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 14 Maret 2022, 16:21 WIB
Amien Rais: Akar Masalah Sesungguhnya Berasal dari "Lurah" Indonesia
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais/Repro
rmol news logo Akar masalah yang paling genting di Indonesia saat ini berasal dari pucuk piramida kekuasaan, yakni kepala negara atau Presiden Joko Widodo.

Begitu kata Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dalam diskusi hybrid Dialog Kebangsaan bertemakan "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa" yang digelar DPD RI bersama Gerakan Bela Negara, Senin (14/3).

“Jadi di situ letak akar masalahnya, the truth of the problem. Terus terang, akar berbagai masalah yang kita hadapi berasal dari 'lurah' Indonesia, yaitu Pak Jokowi sendiri,” ujar Amien Rais.

Amien mengakui, memang ada beberapa masalah global yang ada di luar kemampuan pemerintah yang saat ini. Seperti perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan panas global dan juga posisi Indonesia yang dikeliling oleh cincin api sehingga rawan terjadi bencana alam.

“Ini juga ada hal yang di luar kemampuan kuasa kita, karena sifatnya kehendak alam. Karena itu, musibah seperti gempa tektonik dan gempa vulkanik atau tsunami misalnya, sering terjadi dan kita akan bisa melihat semua itu di luar kuasa kita," terangnya.

Akan tetapi, soal rezim pemerintahan saat ini, Amien Rais mengatakan rakyat bisa menuntut pada persoalan seperti membengkaknya utang luar negeri, dan juga praktik korupsi di Indonesia.

“Bisa kita tuntut dan sebagainya, misalnya utang luar negeri kita yang semakin dahsyat, korupsi dalam berbagai skala yang makin berani juga, makin menghebat,” katanya.

Lanjutnya, belum lagi persoalan yang ada setelah terbit UU Cipta Kerja, dan UU Minerba yang jelas-jelas menguntungkan perusahaan pertambangan batubara dan mineral lainnya.

Sehingga, masih kata Amien, tidak salah kalau publik curiga dan memandang kebijakan pemerintah tidak lagi mementingkan rakyat. Tetapi, hanya bermanfaat bagi kelompok kecil kekuasaan atau oligarki.

“Politik nasional kita, dapat dikatakan digerakkan bukan untuk melayani kepentingan bangsa sendiri. Tetapi, menghamba pada kaum MTC maaf ini terus terang saja yakni mafia, taipan dan cukong,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA