Ilham menyatakan,
acara simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang keempat kalinya
tersebut merupakan wujud komitmen KPU menyukseskan pelaksanaan Pemilu
Serentak 2024 mendatang.
"Ini adalah bentuk keseriusan KPU
periode 2017-2022 untuk melanjutkan persiapan tahapan Pemilu 2024. Jadi
enggak ada lagi pertanyaan bagaimana soal penundaan pemilu, KPU bekerja
sesuai dengan konstitusi dan undang-undang," ujar Ilham dalam pidatonya
saat membuka acara.
Menurut Ilham, simulasi pemungutan suara
untuk Pemilu Serentak 2024 hari ini semakin memperjelas kerja-kerja KPU
dalam mempersiapkan hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Sebab,
diurai Ilham, KPU telah menyederhanakan desain kertas suara yang
berbeda dari pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Serentak 2019 yang
lalu.
"Ini adalah ikhtiar kami dengan berkaca pada Pemilu 2019
yang kita tahu ada korban dari petugas kami. Dan juga ada
persoalan-persoalan yang terjadi di Pemilu 2019 yang begitu rumit,"
ungkap Ilham.
"Sehingga pada hari ini, untuk yang keempat kali
kami melakukan simulasi kembali. Hari ini ada dua model surat suara.
Pertama 3 (jenis) surat suara dan 2 surat suara," imbuhnya.
Maka dari itu, Ilham meminta dukungan serta masukan dari seluruh pihak untuk kesuksesan pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
"KPU
periode 2017-2022 tetap konsen menyiapkan segala sesuatunya, agar KPU
periode berikutnya dapat melanjutkan penyelenggaraan pemilu 2024 yang
semoga bisa sukses dan lancar," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: