Pengamat politik Dedi Kurni Syah menilai, mundurnya konsorsium investor IKN tentu bukan hanya perkara politik. Meski penyebabnya bisa saja karena situasi politik nasional, terutama yang terkait langsung dengan Presiden.
"Ini menandai tingkat kepercayaan dunia internasional pada Presiden yang menurun, sehingga berimbaa pada keraguan suksesi IKN ini," demikian dugaan Dedi jika benar ada konsorsium mundur dari mega proyek IKN kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/3).
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini melihat, kemungkinan yang paling mendekati adalah para investor sudah membaca bahwa pemerintahan Jokowi kurang siap dalam memuluskan pembangunan proyek IKN.
"Pemerintah tidak proper, dipaksakan dan tidak miliki legitimasi nasional yang meyakinkan," demikian penekanan Dedi.
Atas dasar kondisi itu, Dedi menyarankan Presiden Jokowi lebih bijak dengan legowo mengakui kekurangan atas proyek IKN. Apalagi, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang identik tidak sistematis perencanaannya.
"Presiden tidak perlu malu mengakui kekurangan IKN, beliau sudah dikenal sebagai Presiden yang terlihat cukup jauh dalam perencanaan, jangan sampai memaksakan hal yang tidak mampu dicapai," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: