Demikian disampaikan Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin dalam "pemaparan posisi hilal" di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Jumat (1/4).
"Jadi kalau digambarkan, posisi hilal itu kira-kira di bawah 6,4 itu ya, tingginya hanya sekitar 2 derajat lebih, kemudian elongasinya hanya sekitar 3 derajat," ujar Thomas.
"Jadi tidak mungkin hilal yang sangat tipis itu mengalahkan cahaya syafak apalagi terlalu dekat dengan matahari," imbuhnya.
Thomas menambahkan, berdasarkan perhitungan astronomi ternyata tinggi bulan di wilayah Jakarta itu hanya 1 derajat 42 menit atau kurang dari 2 derajat. Hasil itu, kata dia, masih belum memenuhi kriteria.
Atas dasar itu, Thomas meyakini bahwa peta hilal Ramadhan 1443 Hijriyah masih berada pada ketinggian 2 derajat. Hanya wilayah Sumatera dan sebagian Jawa yang sudah mencapai 2 derajat.
"Jadi kalaupun menggunakan kriteria lama, ini hanya sekitar wilayah Jawa dan Sumatera. Tetapi sekarang menggunakan kriteria tinggi minimal 3 derajat. Jadi belum memenuhi kriteria," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: