Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Empat Isu Prioritas Disetujui Anggota G20, KPK: Tonggak Sejarah bagi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 01 April 2022, 21:32 WIB
Empat Isu Prioritas Disetujui Anggota G20, KPK: Tonggak Sejarah bagi Indonesia
Deputi Bidang Informasi dan Data KPK, Mochamad Hadiyana/Net
rmol news logo Ada empat isu prioritas yang dibawa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam forum pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) yang berlangsung sejak Senin 18/3) hingga Kamis (31/3).

Bahkan isu-isu prioritas yang dibawa KPK telah mendapat dukungan dari para delegasi negara anggota G20.

"Pertemuan berlangsung dengan baik dan lancar. Terlebih keempat isu prioritas yang kami usung mendapat dukungan dari negara anggota G20," ujar Deputi Bidang Informasi dan Data KPK, Mochamad Hadiyana, Jumat (1/4).

Empat isu prioritas tersebut yakni, peran audit dalam pemberantasan korupsi, partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi, kerangka regulasi dan supervisi peran profesi hukum pada pencucian uang hasil korupsi, serta pemberantasan korupsi pada sektor energi terbarukan.

Dengan didukungnya keempat isu prioritas ini, maka pembahasan akan dilanjutkan pada pertemuan ACWG putaran kedua pada bulan Juli mendatang.

Pada isu pertama, peran audit pemberantasan korupsi akan menjadi dokumen kebijakan mengikat dan akan ditagih implementasinya pada waktu yang akan datang.

"Progres yang sangat baik dalam pembahasan isu HLP ini merupakan capaian yang akan menjadi tonggak dan sejarah bagus bagi Indonesia sebagai Presidensi G20," kata Hadiyana.

Pada isu kedua, para delegasi negara akan menyampaikan isian kuisioner yang telah dibagikan Presidensi Indonesia untuk menjadi rangkuman atau compendium dengan batas waktu pengumpulan 18 April 2022.

Selanjutnya pada isu ketiga, para delegasi negara anggota selanjutnya akan mengirimkan dokumen sebagai compendium, dengan batas waktu pada bulan Juli atau saat pertemuan ACWG putaran kedua.

Terakhir pada isu keempat, keluaran dari pembahasan isu ini akan berupa catatan latar belakang. Dasar penyusunan catatan latar belakang dapat dirangkum dari background paper pada draf guiding principle.

Selain itu, pemaparan dari berbagai kelompok partisipan serta joint session dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dapat digunakan untuk memperkaya draf background note tersebut.

Selanjutnya Chair G20 ACWG akan melakukan koordinasi secara intensif kepada para negara anggota G20 dan kelompok partisipan lainnya untuk menyiapkan substansi pertemuan kedua ACWG yang dijadwalkan pada Juli 2022 di Bali.

"Kami berharap dukungan dari negara anggota G20 dan seluruh kelompok partisipan dalam putaran pertama G20 ACWG dapat terus berlanjut," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA