Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sengkarut Migor Belum Usai, Masyarakat Harus Hadapi Kenaikan Harga Kepokmas saat Ramadhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 03 April 2022, 02:52 WIB
Sengkarut Migor Belum Usai, Masyarakat Harus Hadapi Kenaikan Harga Kepokmas saat Ramadhan
Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan/Ist
rmol news logo Awal Ramadhan 1443 H ini membuat masyarakat harus benar-benar mengetatkan ikat pinggang. Saat minyak goreng (migor) masih mahal, sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) pun ikut melonjak.

Ditambah, dalam waktu dekat ini pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan LPG 3 kilogram secara bertahap. Sementara BBM nonsubsidi jenis Pertamax malah sudah lebih dulu mengalami kenaikan harga, yang kini berkisar Rp 12.000 per liter.

Merespon hal itu, anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyampaikan, masyarakat dipastikan semakin tersudut dengan kondisi saat ini usai dihadapkan dengan kelangkaan dan kenaikan harga migor. Seharusnya, bulan Ramadhan membawa kebahagiaan, tetapi kenyataannya membuat masyarakat khawatir dengan kenaikan kepokmas.

"Harga kepokmas memang menunjukan kenaikan. Harga minyak belum turun lagi. Ada kebahagiaan dan kekhawatiran jelang Ramadhan, yang selalu terjadi. Bahagia karena bulan Ramadhan selalu membahagiakan, tapi khawatir karena kenaikan harga kepokmas meroket," ujar politikus Partao Nasdem ini di sela kunjungan kerja (kunker) ke Dapil Kota Bandung dan Cimahi, Sabtu (2/4).

Menurut Farhan, ada praktik yang merugikan publik melalui permainan harga-harga di tengah kondisi masyarakat yang masih sulit. Ia menduga ada beberapa pihak yang memainkan pasokan kepokmas, sehingga diperlukan tindakan tegas dari pihak terkait.

"Bukan hanya karena kenaikan permintaan tetapi terjadi mismatch dengan suplai atau pasokan di pasar, sehingga hargan-harga meroket," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

"Komisi Pengawasan Persaingan Usaha agar secara aktif melakukan pengawasan yang nyata terhadap perusahaan - perusahaan yang menguasai produksi, distribusi hingga retail kepokmas. Jangan menunggu gejolak harga dan kelangkaan pasokan kepokmas," lanjutnya.

Menurut keterangan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, harga daging sapi paha belakang tertahan di level Rp129.900 per kilogram. Cabe rawit merah Rp62.800 per kilogram, bawang putih honan Rp31.200 per kilogram, daging ayam ras masih bertengger di Rp36.200 per kilogram, dan telur ayam ras Rp25.700 per kilogram.

"Harga kedelai impor di tingkat pengrajin tempe dan tahu juga naik, harganya sudah menyentuh Rp14.100 per kilogram pada Selasa (29/3) atau naik 2,17% dari sebelumnya Rp13.800 per kilogram pada Senin (28/3)," beber Oke saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI.

Berdasarkan catatan Kemendag, migor curah sempat mencatatkan harga Rp18.300 per liter pada Selasa (29/3) atau naik 1,67 persen dari harga sebelumnya di angka Rp18.000 per liter. Tak hanya migor curah, jenis migor kemasan juga ikut naik, migor kemasan premium sebesar Rp25.600 per liter dan kemasan sederhana Rp23.000 per liter. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA