Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar: Trudeau, Morrison, dan Joe Biden Seolah Ingin Menghukum Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 03 April 2022, 08:18 WIB
Pakar: Trudeau, Morrison, dan Joe Biden Seolah Ingin Menghukum Indonesia
Gurubesar Ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia, Profesor Hikmahanto Juwana
rmol news logo Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi terkait penolakannya atas kehadiran Presiden Rusia dalam KTT G20 di Bali, September mendatang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Penolakan ini senada dengan PM Australia Scott Morrison. Sementara Presiden AS meminta Indonesia untuk mempertimbangkan kehadiran Putin, tanpa secara tegas menolak untuk hadir atau tidak bila Presiden Putin hadir.

Sikap para kepala negara ini, dinilai Gurubesar Ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia Profesor Hikmahanto Juwana terlalu berlebihan. Seakan-akan mereka sedang kompak memberikan hukuman kepada Indonesia.

"Sikap Trudeau, Morrison, maupun Joe Biden seolah telah menghukum Indonesia karena menjalankan prinsip sebagai tuan rumah yang baik. Sikap ini kemungkinan akan diikuti oleh Inggris, Jerman juga Uni Eropa,” tegas Prof Hikmahanto Juwana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/4).

Padahal, sambungnya, mengundang semua anggota G20 merupakan sebuah kewajiban seorang Presiden G20, baik pada masa lalu maupun di masa-masa mendatang, termasuk dalam pelaksanaan G20 mendatang.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini menerangkan bahwa keputusan ini dipilih lantaran Indonesia pada prinsipnya akan berpegang teguh pada aturan dan prosedur yang berlaku di kegiatan G20 dan dalam menjalankan diplomasi didasarkan pada Principles.

"Sikap Trudeau seolah memperlakukan Indonesia sama dengan Ukraina saat diserang oleh Rusia, ditinggalkan sendirian untuk memecahkan masalah. Padahal seperti Ukraina yang hendak bergabung dalam NATO, Indonesia sebelumnya telah menuruti kemauan AS dan sekutunya untuk berhadapan dengan Rusia,” ucapnya.

Menurutnya, Indonesia telah menjadi co-sponsor, di mana AS menjadi sponsor utama atas Resolusi Majelis Umum PBB untuk mengutuk serangan Rusia.

"Tentu Indonesia layak dihukum oleh AS dan sekutunya bila suara Indonesia abstain, bahkan menentang Resolusi PBB yang mengutuk Rusia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Prof. Hikmahanto mengatakan sikap PM Kanada dan Australia serta Presiden AS seolah-olah tidak berempati dengan posisi Indonesia sebagai Tuan Rumah G20.

Ini mengingat Indonesia telah melakukan berbagai persiapan, bahkan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan di tingkat teknis untuk membahas terobosan bagi tumbuhnya perekonomian dunia.

"Semua ini dimatikan karena medan perang antara Rusia dengan AS dan sekutunya telah dipindahkan dari Ukraina ke Indonesia,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA