Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cari Solusi Kelangkaan Solar, Andre Rosiade Datangi Kantor BPH Migas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 04 April 2022, 14:26 WIB
Cari Solusi Kelangkaan Solar, Andre Rosiade Datangi Kantor BPH Migas
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade saat mengunjungi Kantor BPH Migas/Net
rmol news logo Solusi atas kelangkaan BBM jenis Solar bersubsidi di Provinsi Sumatera Barat terus dicari jalan keluarnya oleh anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade. Salah satunya dengan berkunjung ke Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta, Senin (4/4).

Kehadiran Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini diterima oleh 7 anggota Komite BPH Migas. Tanpa basa-basi, Andre langsung meminta agar BPH Migas menambah kuota solar subsidi dan segera mengeluarkan aturan turunan Peraturan Presiden (Perpres) 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Tujuannya, untuk mengatasi kelangkaan solar subsidi yang sudah meresahkan masyarakat.

"Saya datang meminta BPH Migas segera menambah kuota solar bersubsidi. Saya yakin ini akan segera terealisasi karena pemerintah dan DPR sudah setuju. Kedua, tentu tidak ada artinya kuota naik, kalau tidak ada aturan tambahan dari BPH Migas yang menjadi aturan turunan dari Perpres 191/ 2014," kata Andre kepada wartawan.

Pada Jumat (1/4) lalu, Andre Rosiade mengaku sudah mengecek langsung kondisi SPBU di Sumatera Barat. Pengecekan dilakukan bersama Dirut Pertamina Patra Niaga untuk memastikan ketersediaan pasokan solar bersubsidi untuk Sumbar jelang Ramadhan 2022.

Hasilnya, didapati bahwa kemacetan akibat antre Solar sudah terurai dan tak terlihat lagi di lapangan. Ini karena Pertamina Sumbar sudah menambah kuota BBM bersubsidi jenis Solar sebesar 5 hingga 10 persen.

Di satu sisi, dia turut memantau adanya truk ODOL (over dimension dan over loading) dan truk industri yang masih ikut mengantre mengisi BBM jenis solar bersubsidi. Banyak juga antrean mobil pribadi seharga setengah miliar yang turut membeli solar subsidi.

"Kami pantau banyak truk ODOL yang antre. Lalu ada truk tambang, truk pengangkut CPO, dan kendaraan pribadi yang harganya di atas 500 juta masih pakai BBM bersubsidi. Mereka ini tidak pantas mendapatkan solar subsidi,” ujarnya.

“Itulah mengapa penerbitan aturan turunan dari Perpres 191/2014 itu tidak perlu ditunda lagi. Agar penegakan hukum dilakukan lebih tegas," sambung Andre.

Kedatangan Andre Rosiade ke Kantor BPH Migas disambut dengan baik oleh anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman. Dia mengapresiasi kedatangan Andre Rosiade yang membawa aspirasi masyarakat.

Harya juga bersyukur, penambahan kuota BBM bersubsidi telah mendapatkan dukungan pemerintah dan DPR. Namun demikian masih perlu adanya pengendalian solar subsidi agar tepat sasarn.

"Kenaikan kuota ini biasanya susah, tapi ini semuanya sepakat mulai dari pemerintah dan DPR semua sepakat. Tapi yang tidak kalah penting, percuma saja kuota naik tapi kalau tidak dikendalikan dengan benar. Artinya itu harus digunakan oleh konsumen pengguna yang benar," kata Adit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA