Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita Syafruddin Tentang Madrasah Muhammadiyah yang Dibangun Taufiq Kiemas tanpa Sepengetahuan Puan Maharani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 06 April 2022, 22:48 WIB
Cerita Syafruddin Tentang Madrasah Muhammadiyah yang Dibangun Taufiq Kiemas tanpa Sepengetahuan Puan Maharani
Potongan video Wakil Ketua DMI Syafruddin yang diunggah oleh M Surya Vandiantara Rabu (6/4)/Repro
rmol news logo Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komjend (Purn) Syafruddin punya pengalaman khusus dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Pengalaman itu saat mengunjungi yakni Madrasah Mualimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang dilakukan 2018 lalu.

Puan kaget karena ternyata Syafruddin mengulas bahwa madrasah tersebut dibangun oleh ayah Puan Maharani, yakni Taufiq Kiemas.

Video penjelasan Syafruddin itu diunggah oleh salah satu Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, M Surya Vandiantara, di akun Instagramn @s.vandiantara, pada Rabu (6/4).

Lebih tepatnya, cerita tersebut disampaikan Syafruddin dalam acara mengenang sewindu Taufiq Kiemas sekitar Juni tahun lalu.

Mantan Wakapolri itu bercerita bahwa semasa hidupnya, almarhum Taufiq Kiemas dikenal dengan sosok yang dermawan. Meski sudah lama berpulang, namun kebaikan mantan Ketua MPR RI itu sampai saat ini terus dikenang.

"Ternyata, ceritanya, tanpa banyak yang tahu sekolah santriwati itu dibangun oleh almarhum Pak Taufiq Kiemas. Waktu itu putrinya melongo, termanggut-manggut, Ibu Puan Maharani," kenang Syafruddin.

Puan saat itu terkaget-kaget karena tidak pernah tahu ayahnya membangun sekolahan tersebut.

"Jadi itulah Pak Taufiq Kiemas, memberikan sumbangan, wakaf, tanpa diketahui oleh siapapun," kata Syafruddin.

Syafruddin pun mengaku salut dengan jiwa kedermawanan Taufiq Kiemas itu.

"Bayangkan, 2013 beliau meninggal, lima tahun kemudian baru putrinya tahu, bahwa ayahandanya Pak Taufiq Kiemas memberikan wakaf, sekolah santriwati Muhammadiyah di Yogyakarta," ujarnya.

Adapun kunjungan Puan dan Syafruddin ke Madrasah Mualimaat Muhammadiyah Yogyakarta kala itu adalah dalam rangka penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan kepada warga setempat. Ada 12.122 keluarga yang mendapat bantuan berupa makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

Kala itu, Puan Maharani menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dan Syafruddin menjabat sebagai Wakapolri.

“Pemberian bantuan ini dalam rangka penguatan kepada ibu-ibu untuk mendidik anak sebagai generasi masa depan,” kata Puan dalam acara itu, 3 April 2018 silam.

Dalam unggahannya, Surya Vandiantara mengaku salut dengan almarhum Taufiq Kiemas dan keluarganya yang tak pernah menceritakan amal baik tersebut ke publik.

"Kita tak pernah mengetahui cerita ini andai Pak Syafruddin tidak mengungkapnya. Karena Ibu Puan Maharani selaku putrinya almarhum Pak Taufiq Kiemas juga tidak pernah menceritakan kedermawanan ayahandanya dalam hal syiar-syiar Islam," tulis Surya dalam keterangan unggahan di akun instagramnya.

Surya pun menilai sikap almarhum Taufiq Kiemas dan keluarganya itu dapat menjadi pembelajaran bagi publik. Saat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu.

"Tidak perlu pamer, juga tidak perlu memberitahukan kepada orang-orang, bahkan 'tangan kiri' pun tidak perlu tahu," katanya.

Akademisi yang concern di kajian ekonomi itu pun berharap, Puan Maharani bisa meneladani kiprah Taufiq Kiemas.

"Termasuk dalam hal kebangsaan, dimana almarhum adalah seorang yang piawai menjadi jembatan pemersatu dalam kehidupan berbangsa yang penuh keberagaman," ujar Surya Vandiantara.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA