Aksi banting meja tersebut terjadi saat proses pemilihan anggota Badan Kehormatan (BK). Yakni diwakili dari masing-masing utusan setiap fraksi untuk dipilih.
Hanya saja, beberapa opsi kemudian muncul. Yakni melalui proses
one man ove vote atau dengan sistem paket sebanyak 5 orang. Karena jumlah fraksi yang memilih sistem paket lebih banyak, maka proses
one man one vote urung dilakukan.
Fraksi Gerindra DPRD Kuningan sendiri mengusulkan proses pemilihan melalui mekanisme
one man one vote. Akibat tidak terakomodir, akhirnya semua anggota Fraksi Gerindra melakukan aksi WO dari rapat tersebut dan diikuti oleh Fraksi PAN.
Tak hanya itu, meja rapat juga sempat didorong hingga ambruk saat sejumlah anggota fraksi keluar ruangan paripurna. Kaca atasan meja yang berukuran cukup panjang akhirnya pecah berantakan.
“Kita belum memutuskan opsi, makanya saya mempersilakan pendapat, ini kan ruang demokrasi. Persoalan nanti hasilnya seperti apa, ya itu adalah kesepakatan,†kata Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, saat memimpin rapat, Rabu (6/4).
Usai itu, Wakil Ketua DPRD Kuningan, Dede Ismail yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan turut menyampaikan pendapatnya. Bahkan jika paripurna yang berjalan ini dianggap hanya lelucon politik.
“Kalau akan bertarung itu mestinya nanti di Pemilu 2024, bukan di arena ini dipertontonkan. Siapa yang koalisi merasa banyak kemudian menang, silakan tersenyum di belakang,†ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (7/4).
Saat pimpinan sidang mulai ketuk palu untuk menentukan pola pemilihan BK, lagi-lagi Fraksi Gerindra melakukan interupsi.
“Jangan ketuk palu dong, minta pendapat dulu. Tadi kan setiap fraksi diminta untuk mengusulkan nama, lalu buat apa kalau tidak dipilih jika harus pakai sistem paket itu,†kata Ketua Fraksi Gerindra, Toto Tohari.
“Di situ kan istilah sistem paket tidak ada di Tatib. Kalau seperti ini, kita akan keluar, ayo keluar,†sambungnya.
Seketika itu, meja rapat langsung didorong dan ambruk di sela-sela paripurna. Kaca meja pecah berantakan, dan sidang kembali diskor oleh pimpinan paripurna.
Ketua Fraksi Gerindra Bintang Siap Ganti KerusakanSaat dihubungi, Kamis (7/4), Ketua Fraksi Gerindra Bintang DPRD Kuningan, Toto Tohari mengungkapkan, hak-hak Fraksi Gerindra Bintang dirampas oleh sejumlah fraksi yang berseberangan dalam Paripurna tadi.
"Karena hak kami dirampas oleh mereka-mereka," singkatnya.
Toto menilai pada pelaksanaan pemilihan anggota BK DPRD kemarin tidak ada proses demokrasi yang sebenarnya.
Ditanya soal kerusakan meja yang dibantingnya, Toto secara pribadi menegaskan, dirinya akan mengganti kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatannya itu.
"Saya secara pribadi akan mengganti kerusakannya. Itu tanggungjawab saya sebagai pribadi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: