“Komentar seperti ini malah memberi kesan tidak tahu permasalahan,†kata Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, Kamis (7/4).
Anthony mengurai bahwa selama ini banyak kebijakan pemerintahan Jokowi yang merugikan rakyat. Salah satunya adalah masalah minyak goreng.
Di mana pemerintah gagal melawan mafia minyak goreng yang mensabotase ekonomi nasional.
Sebab, saat pemerintah menetapkan harga eceran tetap (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter, minyak goreng menjadi langka di pasaran. Ibu-ibu terpaksa mengantre panjang untuk mendapatkan minyak goreng.
Sementara saat HET dicabut, seketika minyak goreng membludak di pasaran dan harganya melonjak drastis.
“Jadi kalau serius memikirkan rakyat, bisa mulai dengan kembalikan HET minyak goreng,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: