Desakan itu, menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang tegas menyinggung masalah minyak goreng dalam rapat kabinet.
"Bagusnya sih Mendag ketika ditegur perlu mundur, tak usah menunggu di-
reshuffle, itu lebih terhormat," tegas Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (7/4).
Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, secara objektif bahwa Mendag Lutfi memang sangat layak dicopot dari jabatannya, apabila Presiden Jokowi menghendaki
reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini.
"Mendag layak dicopot. Tapi kan Presiden Jokowi hanya negur saja, apakah udah pasti di-
reshuffle? Walaupun sangat layak di-
reshuffle," pungkasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menegur langsung Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi yang dianggap tidak memberikan penjelasan yang menenangkan masyarakat yang merasakan kesulitan memperoleh migor baik di pasar tradisional maupun di retail-retail.
"Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga migor sudah 4 bulan tidak ada penjelasan apa-apa. Kenapa ini terjadi? Menterinya juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini, hati-hati," ujar Jokowi melalui video Rapat Kabinet Paripurna yang dilansir kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (6/4).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: