Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Klaim Dirut Pertamina Bertolak Belakang dengan Pendapatan Pekerja di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 07 April 2022, 21:35 WIB
Klaim Dirut Pertamina Bertolak Belakang dengan Pendapatan Pekerja di Indonesia
Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu/Net
rmol news logo Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) umum RON 92 atau Pertamax yang diklaim Direktur Pertamina, Nicke Widyawati masih lebih rendah dari negara lain di dunia dibantah oleh mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu.

Menurut Said Didu, perbandingan yang disampaikan Nicke masih terlalu kasar. Sebab, dia hanya membandingkan besaran harga yang dipatok kepada masyarakat umum tanpa melihat besaran pendapatan yang dimiliki warga negara.

Sebagai contoh konkret, mantan Komisaris PT Bukit Asam ini menyebutkan besaran harga bensin RON 92 di negara tetangga Australia, sekaligus menyebutkan rata rata pendapatan warga negara di sana.

"Harga bensin RON 92 di Australia sekitar Rp 18.000 per liter tapi gaji pekerja tingkat bawah sekitar Rp 2,5 juta per hari atau sekitar Rp 300.000 per jam,"

Oleh karena itu, Said Didu menegaskan bahwa klaim Nicke tidak apple to apple dengan kondisi keuangan warga negara Indonesia.

"Jadinya harga tersebut (di Australia) murah," demikian Said Didu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA