Dikatakan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, akselerasi ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
"Ini juga menjadi tema sentral dari G20, yaitu transformasi ekonomi di bidang digital,†ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/4).
Ia memaparkan, pengembangan ekonomi digital memanfaatkan pergeseran perilaku masyarakat di berbagai sektor, termasuk di sektor keuangan yang telah memberi kemudahan dalam bertransaksi keuangan secara cepat dan efisien.
Hal ini juga sekaligus menjadi momentum percepatan digitalisasi keuangan yang berpotensi mendorong akselerasi inklusi keuangan.
Pada tahun 2021, tingkat inklusi keuangan di Indonesia naik dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai 83,6%. Jumlah ini diikuti dengan pertumbuhan signifikan dalam kepemilikan dan penggunaan akun/rekening yang juga meningkat menjadi sebesar 65,4% pada tahun 2021.
Adapun presentase penduduk dewasa yang memiliki akun/rekening di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan. Namun, pertumbuhan kepemilikannya lebih tinggi di perdesaan dibandingkan di perkotaan.
“Sebaran agen bank, infrastruktur teknologi, dan penyaluran bantuan pemerintah ikut berkontribusi dalam pengembangan teknologi digital yang tentunya mengakselerasi inklusivitas keuangan di Indonesia,†tegasnya.
Pemerintah, kata dia, terus memberikan dukungan pengembangan ketrampilan digital dari level
basic hingga
advance melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy.
Pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan memudahkan pembiayaan bagi wirausahawan terutama melalui program KUR.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: