Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bernuansa Minangkabau, Ini Makna Desain Masjid At Taufiq Persembahan Puan Maharani untuk Sang Ayah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 08 April 2022, 23:54 WIB
Bernuansa Minangkabau, Ini Makna Desain Masjid At Taufiq Persembahan Puan Maharani untuk Sang Ayah
Masjid At Taufiq yang berada di depan gedung Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan/Net
rmol news logo Tepat di depan gedung Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, berdiri sebuah bangunan megah yang jadi andalan bagi warga muslim sekitar untuk beribadah.

Gedung itu bernama Masjid At Taufiq. Pendirian masjid itu diinisiasi oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai hadiah untuk almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas.

Berbeda dengan masjid biasanya, desain Masjid At Taufiq tidak mengikuti gaya desain timur tengah itu.  Masjid ini lebih memilih mengusung desain khas nusantara.

Konsep masjid ini menggabungkan nilai-nilai dan gaya desain banyak daerah dari seluruh Indonesia.

Hal yang paling mencolok dari Masjid At Taufiq adalah bagian atapnya yang lebih mirip dengan bangunan rumah gadang, rumah adat khas Minangkabau.

Tokoh muda Ranah Minang yang juga Sekjen Garda Demokrasi 98, Azwar Furqudyama, mengapresiasi desain Masjid At Taufiq yang bergaya minang tersebut.

Azwar meyakini pemilihan desain itu bukan tanpa alasan. Kata Azwar, desain menyerupai rumah gadang dipilih karena almarhum Taufiq Kiemas dan isterinya Megawati Soekarnoputri memang masih memiliki garis keturunan Minangkabau.

Lebih lanjut, Azwar mengungkapkan bahwa garis keturunan Minangkabau Megawati berasal dari ibunya, Fatmawati.

"Meskipun dilahirkan di Bengkulu, Fatmawati adalah anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang berasal dari desa Inderapura di Pesisir Selatan, Sumatera Barat," kata Azwar, Jumat (8/4).

Ayah Fatmawati, Hasan Din, adalah tokoh Muhammadiyah yang merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muku-muko dari kesultanan Inderapura. Begitu juga Siti Chadijah, nenek kandung Megawati, juga berasal dari kesultanan Inderapura.

"Setelah menikah, keduanya merantau ke Bengkulu dan lahirlah Fatmawati," kata Azwar.

Ketika Bung Karno diasingkan di Bengkulu, ia mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah, sampai kemudian terpikat dengan muridnya Fatmawati, lalu Bung Karno menikahinya.

"Dari pernikahan dengan Bung Karno, Fatmawati melahirkan lima orang anak. Salah satunya yaitu Megawati Soekarnoputri," katanya.

Megawati pun menikah dengan Taufiq Kiemas yang juga punya garis keturunan Minangkabau dari sang ibu. Taufiq pernah mendapat gelar khas Minangkabau, Datuk Basa Batuah.

"Dari situ jelas tergambar bahwa Puan Maharani mempuyai garis  keturunan Minangkabau baik dari ayah maupun ibunya," ujar dia.

Puan pun pernah menyebut dirinya punya ikatan dengan Sumbar. Ia merasa pulang kampung ketika datang ke ranah Minang saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2017.

"Datang ke Ranah Minang bagi kami adalah pulang ke kampung halaman," tutur Puan saat itu.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA