Namun di tengah ketegangan aksi, mahasiswa tetap menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat di Senayan, Jakarta, Senin (11/4).
Dari atas mobil komando, salah seorang orator membacakan isi tuntutan kepada DPR RI.
Pertama, mereka mendesak dan menuntut wakil rakyat di DPR RI agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.
Mereka juga menuntut DPR RI menjemput aspirasi rakyat sebagaimana disuarakan massa dari berbagai aksi di daerah sejak 28 Maret hingga 11 April 2022.
"Dari tanggal 28 sampai 11 April Pak, kawan-kawan di daerah sudah melakukan aksi daerah, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten. Jadi kami minta wakil rakyat menjemput aspirasi tersebut karena hari ini kawan-kawan DPR RI sebagai puncak gerakan kawan-kawan daerah,â€ucap orator di lokasi.
"Kawan-kawan daerah percaya pada kita, bagaimana isu nasional kita daerahkan dan isu daerah kita nasionalkan. Hidup mahasiswa,†serunya.
Mahasiswa juga menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi dengan melakukan amandemen dan bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
“Jangan ada yang melakukan amandemen,†tegasnya.
Terakhir, mereka juga meminta DPR RI menyampaikan kajian 18 tuntutan kepada Presiden Jokowi yang hingga saat ini belum terjawab.
“BEM SI juga meminta jawaban atas tuntutan rakyat yang saat ini belum terjawab. Terdapat 18 tuntutan rakyat di mana 6 tuntutan dibawa pada saat aksi 28 Maret 2022, dan 12 tuntutan lainnya berasal dari aksi dari 7 tahun pemerintahan Jokowi 21 Oktober 2021 lalu,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: