Terlepas dari posisi Ade Armando yang selama ini dikenal sebagai
buzzer pemerintah, apa yang dialami Ade Armando di tengah demo BEM SI, Senin kemarin tidak bisa dibenarkan.
"Sebuah
shock bagi kita menyaksikan seorang peserta demo seperti Ade Armando dihakimi oleh sesama peserta demo lainnya sampai babak-belur seperti itu," kata mahasiswa Post Graduate on Diplomacy, Universitas Paramadina, Isnandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4).
Namun dilihat lebih jauh, Isnandar menilai penganiayaan hingga hampir ditelanjangi itu tak lepas dari aksi nekat Ade Armando.
Ade harusnya sadar, selama ini posisinya kerap berseberangan dengan masyarakat yang tak puas dengan kinerja pemerintah.
"Dia mungkin terlalu percaya diri dengan posisinya menentang penundaan pemilu. Dia (menganggap) akan mudah diterima massa yang lama sekali menjadi lawan dia. Egaliterianisme Ade Armando terimplementasikan secara berlebihan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: