Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perbaikan Jalur Pantura Ditargetkan Selesai H-10, Politikus PKS Ingatkan Soal Titik-titik Rawan Kecelakaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 15 April 2022, 19:14 WIB
Perbaikan Jalur Pantura Ditargetkan Selesai H-10, Politikus PKS Ingatkan Soal Titik-titik Rawan Kecelakaan
Perbaikan sejumlah titik di jalur Pantura terus dikebut agar selesai 10 hari sebelum Idul Fitri/Net
rmol news logo Target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengupayakan perbaikan jalan di Jalur Pantura selesai pada H-10 Lebaran, disambut baik Komisi V DPR RI.

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat, bahkan berharap perbaikan jalan Pantura bisa rampung lebih cepat.

“Kementerian PUPR berjanji perbaikan jalur Pantura kelar dengan cepat. Targetnya selesai H-10 jelang hari raya. Upaya ini tentu saya apresiasi. Namun jangan lupa, sebagian pemudik diperkirakan akan memulai mudik pada H-14. Oleh karenanya penyelesaian rekonstruksi jalan di wilayah utara ini harus lebih cepat lagi,” kata Toqir dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/4).

Toriq juga meminta Pemerintah untuk memastikan rute di wilayah utara ini aman dilalui kendaraan yang akan mudik.

Sebab, ada beberapa titik yang tercatat memiliki angka kecelakaan yang tinggi. Sehingga Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diharapkan memperhatikan titik-titik tersebut.

“Informasi dari kepolisian wilayah Pantura, kecelakaan umumnya diakibatkan oleh kondisi jalan dan minimnya rambu lalu lintas. Titik rawan di antaranya jalur Pantura Cirebon di Jawa Barat, jalur Rembang dan Demak di Jawa Tengah, kemudian jalur Tuban dan Situbondo di Jawa Timur. Titik-titik tersebut harus menjadi perhatian kementerian terkait,” tuturnya.

Berdasarkan data yang didapatnya, Toriq menyebut kasus kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura berupa kecelakaan tunggal dan menabrak dari belakang. Kondisi jalan yang cenderung lurus, dan lebar membuat pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi. Namun saat berjumpa kondisi jalan bergelombang atau berlubang, pengemudi hilang kendali.

“Terutama malam hari, jarangnya penerangan jalan dan minimnya rambu lalu lintas berkontribusi dalam terjadinya kecelakaan di Pantura. Untuk itu perlu adanya penanganan yang baik dari semua pihak. Saya juga mengimbau kepada para pengguna jalan Pantura agar tetap berhati-hati dan tetap waspada saat berkendara,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA