Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sukamta: Wajar Serangan di Masjid Al-Aqsa Disorot, Tindakan Dunia Internasional Tidak Adil pada Palestina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 16 April 2022, 18:19 WIB
Sukamta: Wajar Serangan di Masjid Al-Aqsa Disorot, Tindakan Dunia Internasional Tidak Adil pada Palestina
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta/Net
rmol news logo Serangan brutal yang dilakukan oleh Polisi Israel dengan menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan melukai setidaknya 67 warga Palestina pada Jumat (15/4), dikutuk keras DPR RI.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengecam tindakan Israel yang melakukan serangan di komplek Masjid Al Aqsa. Menurutnya, kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa dikhawatirkan akan memicu konflik yang lebih besar sebagaimana kejadian tahun lalu.

"Serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa adalah tindakan keterlaluan, ini jelas melanggar HAM dalam kebebasan beragama. Israel mestinya menghormati status quo Yerusalem dan komplek Masjid Al Aqsa," kata Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (16/4).

Untuk itu, Sukamta berharap semua pihak termasuk dalam hal ini Pemerintah Indonesia harus proaktif menyuarakan penolakan aksi kekerasan di dunia internasional yang menimpa warga Palestina di Majid Al Aqsa.

"Saya kira dengan banyaknya kekerasan yang dilakukan tentara Israel di Masjid Al Aqsa, pemerintah Indonesia perlu lebih proaktif mengajak masyarakat internasional untuk menjadikan komplek Masjid Al-Aqsa dibawah perlindungan internasional," tegasnya.

"Ini untuk memastikan warga Palestina bisa lebih aman dan tenang dalam melaksanakan ibadah," imbuh dia.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menyoroti ekskalasi kekerasan di Tepi Barat yang menewaskan belasan warga Palestina dan Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, akar masalah dari banyaknya kekerasan di wilayah Tepi Barat karena Israel secara terus menerus melalukan penggusuran rumah dan tanah warga Palestina untuk ditempati oleh pemukim ilegal Israel.

"Apa yang terjadi di Sheikh Jarrah dan Silwan dengan adanya pengusiran 218 keluarga Palestina merupakan gambaran nyata tindakan semena-mena Israel yang jelas-jelas melecehkan keputusan Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga ini telah menetapkan Sheikh Jarrah dan Silwan sebagai bagian dari Palestina," katanya.

"Ini artinya Israel telah nyata melakukan pelanggaran hukum internasional. Berulang kali pelanggaran dilalukan oleh Israel tanpa adanya sanksi yang cukup ampuh dari PBB. Maka wajar kekerasan terus terjadi di Tepi Barat," sambungnya.

Anggota DPR asal Yogyakarta ini juga menyinggung banyaknya netizen yang membandingkan tindakan tegas PBB dan negara maju dalam menjatuhkan sanksi kepada Rusia, sementara terhadap Israel yang telah puluhan tahun menjajah Palestina tidak ada sanksi yang kuat.

"Saya kira wajar masyarakat dunia soroti hal itu. PBB dan komunitas internasional tentu sudah memahami tindakan internasional yang tidak adil telah memicu konflik berkepanjangan di berbagai wilayah di dunia," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA