Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dr. Ahmad Ganis: Sikap Intoleransi Muncul dan Di-create Influencer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 19 April 2022, 11:40 WIB
Dr. Ahmad Ganis: Sikap Intoleransi Muncul dan Di-<i>create</i> <i>Influencer</i>
Ketua Pelaksana Badan Pembina Yayasan Paramadina, Dr. Ahmad Ganis/Net
rmol news logo Persoalan radikalisme dan intoleransi tidak bisa dilihat dengan kacamata sederhana. Sebab intoleransi dan radikalisme tidak begitu saja terjadi diakar rumput.

"Yang meng-create intoleransi justru terjadi pada tingkat-tingkat influencer masyarakat yang sering disebut sebagai provokator, yang memprovokasi situasi," kata Ketua Pelaksana Badan Pembina Yayasan Paramadina, Dr. Ahmad Ganis dalam diskusi 'Intoleransi, Musuh Bangsa, Musuh Bersama: Membangun Kesalehan Sosial', Senin (18/4).

Hal lain, ada masalah mendasar yang masih terjadi pada bangsa Indonesia yang menjadi pemicu intoleransi dan radikalisme. Misalnya, kata dia, perbedaan sosial ekonomi gap yang menganga lebar.

"Juga pengentalan-pengentalan pemahaman agama, baik agama Islam maupun agama lainnya yang menganggap dengan pengertian sempit bahwa sumber kebenaran adalah pihaknya, dan menafikan kebenaran yang mungkin muncul dari pihak lain," sambungnya.

Faktor lain yang memicu intoleransi dan radikalisme adalah perbedaan pandangan politik yang picik, misalnya atas isu-isu lokal sederhana dapat menyebabkan konflik horizontal.

"Baik antardesa, suku dan antar agama. Itu terjadi misalnya di Ambon, Poso dan tempat-tempat lain. Semuanya adalah route of the problem yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan cara-cara damai dan bijak," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA