Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ferry Juliantono: Pemerintah Wajib Dengar Suara Mahasiswa dan Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 21 April 2022, 05:33 WIB
Ferry Juliantono: Pemerintah Wajib Dengar Suara Mahasiswa dan Rakyat
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI), Ferry Juliantono S (kedua dari kiri) mendampingi Hamdan Zoelva/Net
rmol news logo Aliansi Mahasiswa Indonesia menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi menolak tegas penundaan pemilu dan mendukung pemilu 2024.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Para aktivis itu menyampaikan akan melakukan aksi besar pada Kamis (21/4) agar Jokowi memenuhi tuntutan tersebut.

Ketua BEM Universitas Indonesia Bayu Satria Utomo menjelaskan, sebelum menggelar aksi tersebut, mereka bakal menggelar Kongres Rakyat pada 18 April 2022.

Namun demikian, Bayu belum memaparkan secara rinci soal lokasi dan rencana aksi tersebut karena masih dalam perencanaan.

"Di Kongres Rakyat, kami ingin mempertemukan seluruh elemen yakni mahasiswa, buruh, petani, LSM, akademisi, dan lain-lain untuk membahas kajian setiap elemen," kata Bayu.

Dalam demo 21 April 2022, Bayu mengatakan banyak kampus lain yang tergabung di AMI akan ikut turun ke jalan.
Bayu menjelaskan sudah ada 100 ketua lembaga/komunitas mahasiswa yang bergabung di AMI.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI), Ferry Juliantono S menanggapi rencana demonstrasi mahasiswa yang akan diselenggarakan di gelar kembali 21 April 2022.

Ferry saat ini sedang mendampingi  Ketua Umum PP SI Dr Hamdan Zoelva yang sedang berada dalam acara Haul di Pesantren Al Hamidy Banyu Anyar Pamekasan Madura pimpinan KH Mohammad Rofii Baidhowi yang dihadiri oleh ribuan jamaah dan santri.

"Gerakan mahasiswa adalah hati nurani bangsa. Suara mahasiswa adalah Juga suara umat dan suara rakyat. Pemerintah wajib mendengar suara mahasiswa dan rakyat.  Dengar dan berubahlah sebelum semuanya terlambat", ujar Ferry, Rabu (20/4).

Menurut Ferry, tuntutan mahasiswa adalah wujud aspirasi rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang resah, gelisah dan bingung di tengah kenaikan harga-harga barang jelang lebaran.

 Mulai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif dasar listrik di tambah lagi rencana kenaikan harga gas dan elpiji akan membuat rakyat makin putus asa.

"Mahasiswa menangkap amanat penderitaan rakyat ini yang lalu di suarakan melalui aksi unjuk rasa.  Belum lagi elite," urai Ferry.

Kondisi negara yang sulit, mahasiswa dibuat geram karena ada gerakan  politik dan pemerintahan yang terus mencoba menggoreng isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

Padahal, ditambahkan Ferry, jelas bahwa menunda Pemilu melanggar konstitusi membuat suasana terus memanas meski masih dalam bulan ramadhan.

"Kami imbau sekali lagi Pemerintah serius merespon tuntutan mahasiswa ini dan wajib hukumnya untuk melaksanakan tuntutan itu," pungkas Ferry yang juga Wakil Ketua Umum DPP Gerindra. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA