Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Safari Pondok Pesantren, Menko Airlangga Ingin Kuatkan Inklusifitas Keuangan dan UMKM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 21 April 2022, 21:22 WIB
Safari Pondok Pesantren, Menko Airlangga Ingin Kuatkan Inklusifitas Keuangan dan UMKM
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (baju hitam) saat mengunjungi pondok pesantren/Ist
rmol news logo Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian gencar mengintegrasikan kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif pada ekosistem pondok pesantren melalui layanan keuangan digital dan program kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Hal ini disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi beberapa pondok pesantren di Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat.

Dikatakan Airlangga, peran pondok pesantren cukup strategis dalam meningkatkan inklusi keuangan. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sekitar 234.9 juta jiwa, pondok pesantren memiliki peranan penting dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat melalui berbagai program.

“Melalui program tersebut kita berharap pondok pesantren dan para santri, serta masyarakat sekitarnya, dapat terintegrasi dengan agenda pemulihan, transformasi dan peningkatan ekonomi secara lebih cepat dan massif," ujar Airlangga dalam keterangannya, Kamis (21/4).

"Kita juga ingin mendorong lebih banyak santri dan anak muda yang menjadi wirausaha,” imbuhnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengungkapkan, pemerintah bertugas menyalurkan berbagai kebijakan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"UMKM kita alhamdulillah tangguh dan hebat, mampu menjadi buffer atau penyangga ketika krisis terjadi. Terbukti, satu-satunya kredit usaha yang tumbuh dalam dua tahun adalah kredit usaha kecil. Anak muda kreatif termasuk komunitas ekonomi santri memiliki potens besar dan memainkan peran istimewa dalam hal ini," terangnya.

Langkah taktis Airlangga ini pun berbuah pujian pengamat ekonomi kreatif yang juga pengajar FISIP Universitas Sriwijaya, Ferdiansyah Rivai.

Menurut Ferdi, Indonesia sudah terintegrasi dengan beragam sistem keuangan dan perdagangan secara lokal, nasional sampai global. Jika ingin optimal memanfaatkan kesempatan ini untuk penguatan ekonomi rakyat maka masyarakat khususnya UMKM, badan usaha, atau berbagai lembaga pemberdayaan masyarakat, termasuk pesantren, harus memahami dan terintegrasi dengan model kolaboratif dan digitalisasi sistem ekonomi kontemporer.

"Perluasan akses finansial membuka kesempatan untuk pembiayaan. Kemunculan marketplace bersamaan dengan perkembangan ekonomi digital yang inklusif memberi peluang hadirnya pemain baru dan bangkitnya ekonomi kreatif," terangnya.

"UMKM adalah pemain utamanya, pesantren merupakan potensi besarnya, apalagi untuk tujuan menggerakkan ekonomi umat," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA