Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kata Mahfud MD, Muhammadiyah Punya Peran Besar dalam Eksistensi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 22 April 2022, 09:40 WIB
Kata Mahfud MD, Muhammadiyah Punya Peran Besar dalam Eksistensi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD/Net
rmol news logo Muhammadiyah memiliki peran sangat besar dalam eksistensi Indonesia. Sejak dari ide membangun kesadaran negara untuk merdeka, kemudian mewujudkan negara merdeka melalui lembaga-lembaga resmi, bahkan peran di Piagam Jakarta juga besar.

Begitu kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD sebagaimana disiarkan dalam kanal YouTube resmi Muhammadiyah dan dikutip redaksi, Jumat (22/4).

Mahfud juga menyebut Muhammadiyah banyak berperan di masa awal republik dengan menyebarkan kader-kadernya masuk dalam berbagai posisi penting di pemerintahan dan masyarakat.

Daftar tokoh Muhammadiyah yang aktif di parlemen seperti Presiden Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Kahar Muzakir dan lain sebagainya pada masa itu adalah bukti nyata peran Muhammadiyah membangun Republik Indonesia.

Mahfud menyebut usaha Muhammadiyah membangun kesadaran merdeka bagi bangsa Indonesia tergambar dari lirik lagu Mars Muhammadiyah, Sang Surya.

“Artinya matahari terbit, matahari kemerdekaan harus kita bangunkan. Ini abad sudah masuk ke dalam abad baru dan kita harus segera merdeka karena menurut agama, kalau umat tidak punya negara yang merdeka, maka tidak bisa disebut sebagai hamba Allah yang baik,” kata Mahfud.

“Jadi mulai dari ide sampai mendirikan negara Indonesia merdeka, Muhammadiyah ini sudah ikut aktif membangun kesadaran masyarakat untuk membangun negara ini,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Mahfud mendorong Muhammadiyah terus berkiprah membangun bangsa. Apalagi Muhammadiyah dan umat Islam di negeri ini memiliki saham yang besar dalam berdirinya negara Indonesia.

“Sehingga kalau ada umat Islam yang menolak adanya negara Indonesia, maka Indonesia tidak akan pernah ada. Tapi justru umat Islam masuk dalam al-ahli atau perjanjian, dan al-mitsaq atau kesepakatan,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA