Begitu dikatakan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat bersilaturahmi ke kediaman ulama sepuh yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH Miftah Farid, pada Sabtu malam (23/4).
Terlebih di bulan Ramadhan, kata Muzani, Partai Gerindra pun melakukan safari silaturahmi kepada ulama agar perjuangan yang dilakukan bisa sesuai dengan yang diharapkan rakyat.
"Ulama adalah teladan rakyat, mata hati rakyat, tempat rakyat berkeluh kesah. Sebab itu, jabatan-jabatan publik yang diemban kader partai baik di eksekutif maupun legislatif merasa perlu untuk terus mejuga hubungan dengan para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat," ujar Muzani dalam keterangannya, Minggu (24/4).
Mendapat kunjungan Ahmad Muzani yang mewakili Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Kiai Miftah menitipkan pesan bahwa orang yang merasa rugi adalah orang yang hanya bisa membantu sedikit orang. Apalagi, jika orang itu mempunyai jabatan publik yang bisa dipakai untuk membantu banyak orang.
"Itu sebabnya jabatan publik sering kali diperebutkan karena nilai strategisnya. Jadi kemuliaan bisa dibangun dari jabatan ini. Tapi sebaliknya jika kita salah menggunakan jabatan ini, kerusakan akan terjadi di tengah masyarakat. Termasuk bagi orang yang memegang jabatan itu," ujar Kiai Miftah.
"Masalahnya, bagaimana para pemegang kebijakan menggunakan kewenangan itu untuk membantu banyak orang. Sebaik-baik orang adalah mereka yang bermanfaat untuk orang lain," pungkasnya.
Turut serta dalam kunjungan ini Ketua DPD Gerindra Jawa Barat M. Taufik Hidayat, anggota DPR RI Gerindra Sodik Mujahid dan Prasetyo Hadi, serta sejumlah anggota DPRD Gerindra Jabar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: