Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi mengatakan, peran penagwasan orang itu terletak pada penyaringan konten permainan pada
game online agar sesuai dengan usia anak.
"Perlu adanya partisipasi aktif bagi orang tua, keluarga, guru, masyarakat sebagai orang yang mempunyai pikiran dewasa untuk memantau apa saja kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak," ujar Slamet Ariyadi dalam webinar bertema "Awasi Anak dari Bahaya
Game Online", Senin (25/4).
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyampaikan, selain peran dari orang, juga diperlukan penyaringan
game online oleh pemerintah.
"Pemerintah juga harus terus berupaya memberikan filter-filter atau antisipasi adanya bahaya game online," katanya.
Pernyataan Slamet itu diamini Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi Semuel A. Pangarepan.
Dikatakan Semuel, pesatnya perkembangan teknologi dan situasi pandemi Covid-19, telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital. Begitupun dengan anak-anak yang beralih bermain di ranah digital melalui
game online.
Pada posisi ini, lanjutnya, peran orang tua dan guru semakin penting untuk menguatkan literasi digital pada anak untuk bisa memilah apa saja yang boleh dan tidak boleh dimainkan.
"Oleh karena itu, peningkatan penggunaan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: