Namun demikian, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule merasa aneh dengan prediksi pemerintah tersebut.
Sebab prediksi itu kontradiktif dengan hasil survei yang dirilis
Litbang Kompas. Di mana disebutkan bahwa 7 dari 10 responden merasa ksulitan untuk membeli kebutuhan pokok.
“Jadi ini ada semacam kontradiktif,†tuturnya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/6).
Menurut Iwan Sumule, ada data yang mungkin keliru. Apakah itu data-data tentang hasil survei atau data-data untuk pemerintah melakukan prediksi mudik lebaran.
Pasalnya, secara logika sulit dipahami bahwa orang yang sedang kesulitan membeli kebutuhan pokok bisa meluangkan uang untuk pulang ke kampung halaman di waktu yang singkat.
“Jadi aneh, bisa mudik, tapi kok sulit beli kebutuhan pokok. Jadi siapa yang bohong?" tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: