Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP Harus Tegur Ganjar, Ngapain Aja Kok Kemiskinan Jateng Meningkat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 06 Mei 2022, 10:35 WIB
PDIP Harus Tegur Ganjar, <i>Ngapain Aja Kok</i> Kemiskinan Jateng Meningkat
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo/Net
rmol news logo Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sudah seharusnya memberikan teguran keras terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo karena di provinsi tersebut angka kemiskinan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2021.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Itu merujuk rilis lndeks Kemiskinan dan Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Jawa Tengah 2021 yang disiarkan secara live di kanal Youtube Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng. 

Menurut Direktur Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, figur Ganjar yang digadang-gadang sebagai calon pesiden potensial di berbagai lembaga survei itu dipertanyakan kinerjanya selama ini.

Selain itu, data tersebut juga akan berdampak serius bagi PDIP yang memiliki basis suara terbesar di Jateng.

“Demi menjaga kepercayaan publik, PDIP perlu mengekspresikan teguran yang lebih keras dan diketahui publik, setidaknya itu membuat publik percaya jika PDIP memang berpihak pada warga terutama Jateng di mana basis PDIP berada,” kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (6/5).

Di samping itu, nama Ganjar yang digadang-gadang sebagai capres dari PDIP akan semakin jauh dari kenyataan. Mengingat, PDIP akan semakin memeletimbangkan betapa kinerja Ganjar Jateng tidak berdampak apa-apa untuk warganya.

“PDIP sepertinya akan semakin jauh dari upaya mengusung Ganjar meskipun ia populer, dan kinerja Ganjar yang tertinggal dari kepala daerah lainnya bisa saja berdampak buruk bagi PDIP,” tuturnya.

“Ganjar memang bukan yang menonjol dalam bekerja, Jateng dengan segala akses dan fasilitas di pusat pemerintahan nasional, tetapi justru banyak daerah yang tertinggal,” demikian pengamat politik jebolan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA