Direktur Eksekutif LKPI Andri Gunawan menjelaskan, kecenderungan terhadap Golkar ditunjukkan mayoritas responden dengan total 2.150 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berumur 117 tahun ke atas.
"Elektabilitas Golkar berada di peringkat teratas dengan nilai 17,8 persen," ujar Andri dalam rilis survei yang dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/5).
Partai lain yang elektabilitasnya di bawah Golkar, beberapa di antaranya merupakan partai yang pada Pemilu 2019 lalu mendapat banyak suara, bahkan ada yang memperoleh kursi paling banyak di DPR RI.
"Posisi kedua atau di bawah Golkar ditempati PDI Perjuangan dengan angka 16,4 persen, diikuti Partai Gerindra dengan 16,3 persen," beber Andri.
Untuk urutan keempat, LKPI menemukan 7,4 persen responden cenderung memilih Partai Demokrat. Sementara di urutan kelima ada PKS dengan tingkat elektabilitas 5,2 persen.
"Dan PKB 4,3 persen di urutan keenam. Partai Nasdem menjadi partai ketujuh yang lolos ke Senayan dengan nilai 4,2 persen," imbuh Andri.
Adapun partai lainnya tercatat memiliki elektabilitas rendah dan potensi tak lolos ke Senayan pada 2024 karena
Parlementary Threshold-nya di bawah 4 persen.
Di antaranya ada PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen, Perindo 2,0 persen, PRIMA 2,0 persen, Garuda 1,4 persen, Partai Buruh 1,3 persen, PBB 1,2 persen, dan Gelora 0,6 persen," papar Andri.
"Selain itu juga ada PSI yang cuma mendapat 0,5 persen, Hanura 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 14,8 persen," tandasnya.
Dalam survei ini, LKPI menggunakan metode
multistage sampling dengan
margin of error kurang lebih 2,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini dilakukan
in depth interview dengan metode
face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak 429 kabupaten/kota.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: